Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rizieq Berdoa Semoga Corona Hilang, Penjemput yang Alami Gejala Covid-19 Diminta Periksa ke Faskes

Rizieq Shihab berdoa semoga Corona virus atau Covid-19 segera "diangkat" dari Indonesia.

Penulis: Theresia Felisiani
zoom-in Rizieq Berdoa Semoga Corona Hilang, Penjemput yang Alami Gejala Covid-19 Diminta Periksa ke Faskes
(TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Kedatangan Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq di Puncak Bogor disambut ribuan simpatisan, Jumat (13/11/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet, Jakarta Selatan.

Dalam acara tersebut, Rizieq berdoa semoga Covid-19 segera diangkat Tuhan dari Indonesia.

"Kita baca surat Al Fatihah, kita mohon kepada Allah agar wabah Corona diangkat, wabah Corona diangkat oleh Allah, wabah Corona diangkat secepatnya oleh Allah," kata Habib Rizieq dalam kanal Youtube FRONT TV, Jumat (13/11/2020)

Selain soal corona, Habib Rizieq turut mengatakan soal revolusi akhlak yang dia serukan.

Dia menyebut revolusi akhlak bukan hal yang baru, tetapi sudah ada sejak Nabi Muhammad.

"Sebelum pulang ke Indonesia kemarin saya menyerukan revolusi akhlak, saya tidak melakukan suatu yang baru, tidak. Saya tidak bawa yang baru karena sesungguhnya bapak revolusi akhlak dunia tidak lain tidak bukan Sayiddina Muhammad SAW," sambungnya.

Baca juga: Level Menteri Hingga Lurah Komentari Isolasi Mandiri dan Protokol Kesehatan Rizieq Shihab

Menurutnya, rasul memiliki misi penyempurnaan akhlak. Banyak hal yang diajarkan nabi baik secara akidah, syariat adalah untuk menyempurnakan akhlak.

Berita Rekomendasi

"Kenapa kita salat supaya akhlak kita mulia, kenapa puasa ramadan supaya akhlak kita mulia, kenapa bayar zakat supaya akhlak kita mulia, kenapa kita tidak boleh zina, minum miras, tidak boleh berjudi, tidak boleh melakukan kemungkaran supaya akhlak kita mulia," katanya

Maka itu, dia mengajak seluruh jemaah yang hadir di Tebet untuk menunjukkan rasa cinta kepada rasul melalui revolusi akhlak.

"Yang kemarin salatnya sudah bagus, yuk lebih bagus, yang kemarin ibadahnya baik yuk mulai hari ini makin ditingkatkan, yang kemarin suka maksiat yuk mulai hari ini setop jangan berbuat maksiat," pungkas Rizieq.

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. Tribunnews/Jeprima
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab saat menyapa pendukung dan simpatisan saat tiba di sekitar markas FPI, Petamburan, Jakarta Pusat (10/11/2020) Saat tiba, Rizieq menyampaikan orasi di hadapan massa pendukungnya untuk melakukan revolusi akhlak. Tribunnews/Jeprima (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Pakar Epidemiologi cemas

Rizieq Shihab kembali ke Indonesia, 10 November 2020, setelah sekitar tiga tahun bermukim di Arab Saudi.

Ribuan pendukungnya melakukan penjemputan besar-besaran di Bandara Soekarno-Hatta.

Rizieq Shihab juga disambut pendukungnya ketika menghadiri majelis Talim Al Alaf di Megamendung, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/10/2020).

Kumpulnya massa mengkhawatirkan pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono.

Pandu prihatin terjadi kerumunan yang dapat meningkatkan Potensi penularan Covid-19.

"Saya sangat cemas dan prihatin, kita ini sekarang kan masih Pandemi," kata Pandu kepada wartawan, Jumat, (13/10/2020).

Pandu juga mengaku heran kepada pemerintah yang tidak mengingatkan Habib Rizieq Shihab dan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Seharusnya baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengingatkan agar menghindari kerumunan dalam melakukan kegiatan.

"Saya heran kok engga ada yang mengingatkan, mungkin beliau (Rizieq) engga tahu. karena baru pulang seharusnya diingatkan, baik itu (oleh) Satgas Nasional maupun daerah, karena di Megamendung," katanya.

Seharusnya menurut Pandu protokol kesehatan diterapkan kepada siapapun tanpa terkecuali.

Misalnya, begitu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, otoritas setempat memastikan bahwa Rizieq Shihab negatif Covid-19.

Habib Rizieq dikarantina terlebih dahulu beberapa hari untuk memastikan kondisi kesehatannya, sebelum pulang ke rumah dan beraktivitas.

"Saya engga tahu aturannya bagaimana, ini kan tanggung jawab pemerintah pusat kan, jadi dari waktu di bandara itu seharusnya (dipastikan) negatif," katanya.

Pandu kemudian membandingkan dengan koleganya yang baru pulang dari luar negeri.

Menurut dia, temannya tersebut sebelum pulang ke rumah, dikarantina terlebih dahulu di RS Darurat Wisma Atlet.

"Kalau dulu temen saya itu baru pulang dari luar itu masuk Wisma Atlet dulu di tes, baru kemudian bisa keluar, saya engga tahu apakah sekarang sudah berubah aturannya. Kalau belum berubah kok ada keistimewaan untuk pak Habib Rizieq," katanya.

Satgas minta massa penjemput Rizieq Shihab yang alami gejala Covid-19 segera periksa ke faskes

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito meminta agar masyarakat penjemput Habib Rizieq Shihab yang merasakan gejala Covid-19 agar dapat memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Langkah ini, menurut Wiku, perlu dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

"Kami meminta kepada masyarakat yang mengalami gejala Covid-19 untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, untuk memastikan status kesehatannya," ujar Wiku yang disiarkan channel Youtube BNPB, Kamis (12/11/2020).

Wiku mengingatkan agar masyarakat tidak lalai terhadap protokol kesehatan.

Menurut Wiku, kelalaian terhadap protokol kesehatan dapat membahayakan nyawa masyarakat.

Mengingat pandemi Covid-19 belum berakhir.

"Kelalaian ataupun ketidakpedulian terhadap kondisi ini, serta terhadap protokol kemanusiaan dapat membahayakan nyawa manusia," ucap Wiku.

Bahaya yang mengancam, menurut Wiku, tidak hanya mengincar diri sendiri, namun juga orang terdekat.

"Tidak hanya diri kita namun keluarga di rumah juga orang yang berada di sekitar kita. Antisipasi terhadap potensi lonjakan kenaikan kasus terus dilakukan," pungkas Wiku. (tribun network/thf/fah/tau/rez/Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas