532 Prajurit Kopassus Bersenjata Lengkap Siap Hancurkan Musuh: Awan Gelap Langit Hitam
Sebanyak 532 personel Kopassus bersenjata lengkap siap menghancurkan musuh.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 532 personel Kopassus bersenjata lengkap siap menghancurkan musuh.
Kalimat "awan gelap langit hitam" menjadi pertanda bahwa seluruh pasukan harus berkumpul dan bersiap lewat HT di tangannya.
Perintah ini disampaikan langsung oleh Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI Mohammad Hasan.
Beberapa detik setelahnya suara sirine meraung-raung menggema bersahutan dengan kode awan gelap, langit hitam yang disiarkan melalui pengeras suara di kompleks Mako Kopassus.
Dalam hitungan menit satu per satu pasukan bersenjata lengkap berlari menuju lapangan apel.
Selain membawa berbagai jenis senjata sesuai dengan tugasnya masing-masing mereka juga tampak membawa ransel, helm, masker, rompi anti peluru, serta tas berisi peralatan yang digunakan untuk bertempur.
Baca juga: Panglima TNI Ke Markas Marinir: Jaga Profesionalisme
Baca juga: Panglima TNI Mutasi 4 Pangdam, Danpaspampres, dan 124 Perwira Tinggi Lainnya
Baca juga: Mayjen TNI Achmad Riad Benarkan Kendaraan Koopsus TNI Sempat Berhenti di Dekat Kantor DPP FPI
Tampak juga sejumlah pasukan Satuan Penanggulangan Teror (Sat-81) membawa anjing pelacak.
Tidak hanya itu, sejumlah kendaraan taktis dan angkut juga terlihat melaju membentuk barisan di hadapan pasukan.
Hanya butuh waktu sekira enam menit setelah sirine dibunyikan, sebanyak 532 personel Kopassus telah berbaris rapi di lapangan apel dan siap menerima perintah.
Sebelumnya Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta kepada Hasan untuk mengumpulkan seluruh prajurit Kopassus saat melakukan inspeksi mendadak di Mako Kopassus Cijantung pada Kamis (19/11/2020).
Setelah seluruh prajurit berkumpul, Hadi kemudian berkeliling memeriksa kesiapan para personel pasukan khusus tersebut.
Pertama Hadi memeriksa kesiapan personel Sat Gultor 81.
Hadi meminta seorang prajurit Kopassus membongkar tas berisi senapan laras panjang.
"Terakhir latihan menembak kapan?" tanya Hadi.
"Siap. Minggu kemarin," jawab prajurit Kopassus sambil memegang senapannya.
"Nilainya berapa?" tanya Hadi.
"Siap. 90," jawab prajurit tersebut.
"Jarak berapa?" tanya Hadi kembali.
"Siap. 700," jawab prajurit tersebut.
"Bagus, pertahankan profesionalitas. Menembak malam dilaksanakan?" tanya Hadi.
"Siap. Dilaksanakan," jawab prajurit tersebut.
"Jarak berapa?" tanya Hadi.
"Siap. Menembak malam jarak 650," kata prajurit.
"Oke, pertahankan," kata Hadi.
Setelah itu, Hadi kemudian memeriksa isi perbekalan para prajurit.
Berdasarkan dialog Hadi dan para prajurit diketahui isi tas perbekalan mereka antara lain makanan untuk tiga hari, ratusan butir amunisi, serta peralatan lainnya.
Hadi mengapresiasi kecepatan mereka menyiapkan diri yang hanya butuh enam menit.
"Bagus, saya hitung hanya butuh enam menit," kata Hadi di hadapan prajurit.
Setelah memeriksa kesiapan beberapa prajurit Baret Merah lainnya, Hadi kemudian menyampaikan amanat di atas podium di lapangan apel tersebut.
Di hadapan para prajurit, Hadi mengatakan bangga dengan prajurit Baret Merah.
Ia mengucapkan terima kasih atas kesiapan mereka yang mampu bersiap hanya dalam waktu enam menit.
Tidak hanya itu, Hadi juga mengingatkan ke mereka bahwa mereka adalah kesatria yang harus siap ditugaskan untuk menjaga negara dan bangsa dari ancaman dan gangguan musuh yang ingin mencabik-cabik persatuan dan kesatuan.
"Oleh sebab itu saya perintahkan kalian untuk berlatih dan berlatih untuk meningkatkan performa tempur prajurit profesional. Kesiapan adalah profesionalitasmu. Berani, Benar, dan Berhasil. Komando! Komando!" kata Hadi yang disambut lantang para prajurit.
Mereka pun menyanyikan yel-yel kebanggan Kopassus sambil bersorak dan bertepuk tangan.
Dalam inspeksi mendadak tersebut, sejumlah perwira yang bertugas di Mako Kopassus tampak terkejut dengan kedatangan Hadi.
Hal itu tampak dari guyonan mereka yang bertanya kepada awak media mengapa mereka tidak diberi tahu terkait kunjungan tersebut.
Namun demikian para awak media juga tidak mengetahui terkait dengan rencana kunjungan tersebut.
(Tribunnews.com/Gita Irawan)