Dies Natalis ke-3 Polteknaker: Tantangan Sistem Pendidikan Vokasi Terhadap Kebutuhan Industri
Menaker Ida Fauziyah menjelaskan bahwa ada beberapa strategi Kemnaker menghadapi transformasi ketenagakerjaan akibat revolusi industri 4.0 dan dampak
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Politeknik Ketenagakerjaan merupakan lembaga pendidikan vokasi di bawah Kementerian Ketenagakerjaan RI, kembali menyelenggarakan Webinar Nasional dengan menghadirkan Menteri Ketenagakerjaan Dr. Hj. Ida Fauziyah, M.Si dalam rangkaian memperingati Dies Natalis ke-3 Politeknik Ketenagakerjaan, di Jakarta, Sabtu (21/11).
Dalam paparannya sebagai keynote speaker, Menaker menyambut baik agenda webinar nasional dari Polteknaker yang bekerja sama dengan Gerakan Nasional Indonesia Kompeten (GNIK), harapannya dengan kegiatan tersebut, peluang kolaborasi antara pemerintah dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dapat berjalan dengan baik.
Terlebih, bila penempatan lulusan Polteknaker dapat diserap melalui jejaring GNIK yang merupakan wadah bagi para profesional dan praktisi industri yang mempunyai reputasi tinggi, dengan demikian, dibutuhkan komitmen dan konsistensi bersama.
Menaker Ida Fauziyah menjelaskan bahwa ada beberapa strategi Kemnaker menghadapi transformasi ketenagakerjaan akibat revolusi industri 4.0 dan dampak pandemi covid-19.
Kemnaker telah menyiapkan strategi untuk tetap bisa berperan dalam proses link and match di pasar kerja melalui pelatihan vokasi, yang dilakukan dengan cara yaitu (1) menganalisis dinamika permintaan dan penawaran di sektor ketenagakerjaan. (2) Penyiapan kompetensi baru melalui pelatihan kerja dan kebijakan triple skilling yaitu skilling, reskilling, serta upskilling. (3) Mengoptimalkan proses pemagangan untuk menambah pengalaman kerja.
Selanjutnya ke (4) peningkatan soft skill dan produktifitas pekerja, melakukan redesain kurikulum dan metode dengan pendekatan human digital skill dan metode blanded training. (5) mengoptimalkan proses kolaborasi antara dunia industri, lembaga diklat, kadin atrau apindo, asosiasi untuk identifikasi kebutuhan kompetensi.
Menaker berharap semua program yang dijalankan harus didukung oleh semua pihak dengan kolaborasi dan komitmen yang baik.
Sementara Plt. Direktur Politeknik Ketenagakerjaan, Elviandi Rusdi, S.E, M.Hum, Ph.D dalam laporannya penyelenggaraan Webinar Nasional ini mengatakan bahwa saat ini pendidikan vokasi memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan lulusan berkualitas yang terampil dan kompeten.
Politeknik Ketenagakerjaan sebagai penyelenggara pendidikan vokasional harus mampu memberikan kontribusi melalui lulusan kompeten, kritis dan solutif, untuk menghadapi tantangan maupun peluang yang ada.
Atas maksud tersebut, dalam rangkaian Dies Natalis yang ke-3, Polteknaker telah menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti kuliah umum, seminar nasional ketenagakerjaan yang bertema “mendudukkan dinamika regulasi ketenagakerjaan nasional, seminar ini dilakukan sebagai upaya memberikan pesan positif melalui kajian akademis terhadap lahirnya UU Cipta Kerja.
Elviandi Rusdi menegaskan bahwa Polteknaker dan seluruh sivitas akademika akan terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik melalui penyesuaian terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi.
“Kedepan, Polteknaker akan memfokuskan pada upaya bidang pendidikan dan riset, kerjasama dengan industri, lisensi produk penelitian serta penataan kampus yang memelihara kreatifitas sebagaimana visi dari institusi yaitu menjadi Politeknik unggul dalam menghasilakan sumber daya manusia yang kompeten di bidang ketenagakerjaan,” katanya.
Dalam webinar nasional ini, turut dihadiri Anwar Sanusi, Ph.D selaku Sekjend Kemnaker, Wikan Sakarinto Ph.D selaku Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbid RI, serta Maria Theodora selaku advisor PT united Family Food.
Acara ini juga turut dihadiri oleh staf khusus Menteri Ketenagakerjaan Hindun Anisah, MA dan para pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama di lingkungan Kemnaker.