Anies Baswedan Unggah Foto Baca Buku How Democracies Die, Ini Beberapa Kutipan dalam Bukunya
Ini sejumlah kutipan dari isi buku How Democracies Die, yang Tribunnews.com himpun.
Penulis: Nuryanti
Editor: Ayu Miftakhul Husna
TRIBUNNEWS.COM - Judul buku yang dibaca oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menarik perhatian warganet.
Dalam foto unggahan Instagram @aniesbaswedan, Minggu (22/11/2020), Anies terlihat sedang membaca buku berjudul How Democracies Die (Bagaimana Demokrasi Mati) karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt.
Tengah duduk di sebuah kursi, Gubernur DKI Jakarta ini tampak serius membaca buku tersebut.
Baca juga: Sapa Warganet, Anies Baswedan Tunjukkan Buku Berjudul Bagaimana Demokrasi Mati di Minggu Pagi
Lantas, sebenarnya apa isi buku dengan judul yang menuai komentar dari warganet itu?
Ini sejumlah kutipan dari isi buku How Democracies Die, yang Tribunnews.com himpun:
# 1
"Mereka yang mengkritik penyalahgunaan kekuasaan pemerintah akan dianggap melebih-lebihkan atau mengada-ada."
"Pengikisan demokrasi seperti tidak dapat terlihat oleh banyak pihak."
# 2
"Institusi menjadi senjata politik, digunakan secara paksa oleh mereka yang berkuasa melawan mereka yang tidak.
Beginilah cara otokrat terpilih meruntuhkan demokrasi - memenuhi dan 'mempersenjatai' peradilan dan badan negara netral lainnya, membeli media dan sektor swasta (atau menekan mereka untuk diam), dan menulis ulang aturan main politik agar membuat arena pertandingan jadi tak adil bagi lawan."
# 3
"Loyalis aktif tidak hanya mendukung presiden, tapi juga membela seluruh keputusan kontroversialnya.
Loyalis pasif mundur dari ruang publik saat terjadi skandal, tapi tetap akan berpihak bersama presiden.
Loyalis kritis berusaha, paling tidak, bermain dua kaki.
Mereka mungkin menjauhkan diri dari perilaku buruk presiden, tapi mereka tidak beraksi (misal lewat kongres) untuk melemahkan apalagi untuk menghentikan presiden.
Di hadapan penyalahgunaan kekuasaan oleh presiden, setiap respons itu akan memungkinkan otoritarian hadir."
# 4
"Paradoks tragis dalam rute elektoral menuju pemerintahan otoritarian adalah bahwa para pembunuh demokrasi menggunakan institusi demokrasi secara bertahap, halus, dan bahkan legal untuk membunuh demokrasi itu sendiri."
Komentar Warganet
Warganet membanjiri unggahan Anies yang sedang membaca buku itu dengan beragam komentar.
Mereka menilai, judul buku yang dibaca Anies Baswedan tersebut adalah kode bagi pihak lain.
Warganet bahkan menyebut, judul buku tersebut bisa membuat pihak lain menjadi panas.
Selain itu, juga ada warganet yang mendoakan agar Anies tetap diberi kesehatan.
Mereka juga berharap, orang nomor satu di DKI Jakarta ini selalu menjadi pribadi yang sabar.
Baca juga: Anies Baswedan Unggah Foto Sedang Membaca, Judul Bukunya jadi Sorotan
Ini sejumlah komentar warganet yang telah Tribunnews.com kutip:
@ozonnmariana: "Judul Bukunyaaa Kode Kerass! Sehat selalu pak! salam dari Jabar."
@fardhankhan: "Selamat hari minggu Pak. Barakallah."
@rina_erlangga: "Sehat selalu Pak Anies."
@polemonn_: "Sehat dan sabar selalu pak gub."
@imfl2830: "Wah buku nya, awas ada yg panas nanti pak."
@okiez_99: "Bukunya kode banget."
@ruly.afriansyah: "buku nya keren pak."
@prithakhalida: "Selamat pagi goodbener. Memang bacaan menentukan kualitas otak ya."
"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi," tulis Anies Baswedan.
Baca juga: Politisi PDI Sebut Ada Pembiaran dari Anies soal Acara Habib Rizieq, Fadli Zon Singgung Pemerintah
(Tribunnews.com/Nuryanti)