Cegah Muncul Gelombang Kedua Covid-19, Jokowi: Strategi yang Kita Sampaikan Itu Betul-betul Diatur
Jokowi mengingatkan jajarannya untuk selalu waspada dan melakukan langkah pencegahan terhadap potensi pelanggaran protokol kesehatan.
Penulis: Nuryanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan jajarannya untuk selalu waspada dan melakukan langkah pencegahan terhadap potensi pelanggaran protokol kesehatan.
Menurutnya, menjaga keseimbangan antara penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional harus terus dipertahankan.
Jokowi meminta agar strategi yang dilakukan pemerintah bisa mencegah muncul gelombang kedua Covid-19.
“Strategi yang sejak awal kita sampaikan, rem dan gas, itu betul-betul diatur betul."
"Jangan sampai kendur dan berisiko memunculkan gelombang kedua."
"Ini yang bisa membuat kita setback, mundur lagi,” ujarnya, dikutip dari presidenri.go.id, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Jokowi Minta KPCPEN Untuk Fokus Juga Pemulihan Pengadaan Lapangan Pekerjaan
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Libur Panjang Akhir Tahun Dikurangi
Ia juga meminta, pencegahan dan penindakan terhadap potensi kegiatan yang melanggar protokol kesehatan harus ditegakkan sedini mungkin.
Jokowi meminta jajarannya untuk memberi perhatian khusus bagi penyelenggaraan Pilkada serentak.
Hal tersebut agar tetap aman dari penyebaran Covid-19 dengan memperhatikan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
“Tegakkan aturan, kemudian disiplin protokol kesehatan harus dilakukan dengan ketat,” kata dia.
Baca juga: Jokowi Sebut Kasus Aktif Covid-19 Tanah Air di Bawah Rata-rata Dunia: 12,78 Persen
Baca juga: Presiden Jokowi Minta Simulasi Terus Dilakukan Jelang Vaksinasi Covid-19
Mengenai vaksinasi Covid-19, Jokowi akan terus memantau kesiapan pemerintah utamanya dalam hal standar pelaksanaan dan proses distribusi vaksin ke daerah-daerah.
“Saya akan mengecek mungkin satu atau dua kali lagi."
"Sehingga nanti saat pelaksanaan betul-betul pada kondisi yang sudah sangat baik."
"Dan yang paling penting agar terus dievaluasi mekanisme dan proses distribusi dari vaksin."