Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dudung Santai di Tengah Kontroversi: Saya itu Dulunya Tukang Koran, Jadi Pangdam Sudah Luar Biasa

Dudung remaja merasakan dinginnya Kota Bandung, karena setiap pukul 04.00 WIB ia rutin mengambil koran ke Jalan Cikapundung, Kota Bandung.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Dudung Santai di Tengah Kontroversi: Saya itu Dulunya Tukang Koran, Jadi Pangdam Sudah Luar Biasa
TRIBUN/DANY PERMANA
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman menjawab pertanyaan redaksi Tribunnews saat berkunjung ke Makodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Saya masuk kelas satu SMA, saya harusnya masuk SMA yang pagi, terus saya bilang ke ibu saya suruh menghadap ke kepala sekolah.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) mendapat cinderamata dari News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra (kiri) saat berkunjung ke Makodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) mendapat cinderamata dari News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra (kiri) saat berkunjung ke Makodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Kalau bisa saya masuk yang siang, karena saya mau mengantar koran. Jadi dapatlah yang siang, filialnya SMA 5.

Jadi pagi jam 4 sudah berangkat mengambil koran di Cikapundung. Terus sampai jam 8 pagi. Setelah mengantar koran bsaya cari kayu bakar. Karena masaknya pakai kayu bakar.

Berarti masa muda Panglima bukan seperti anak gaul Bandung?

Rumah saya itu di barak-barak. Jadi asrama itu seperti barak, itu disekat-sekat, pakai bilik-bilik. Atapnya itu tidak ada plafon. Jadi langsung bolong.

Jadi kalau ngobrol dengan tetangga sebelah kedengeran. Kalau ribut ya kedengaran oleh tetangga sebelah. Antara keluarga dengan keluarga itu hanya pakai bilik.

Baca juga: Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman Ungkap Alasannya Menghukum Kopda Asyari

Kenapa milih anggota TNI lewat Akmil?

Berita Rekomendasi

Saya cita-citanya ingin masuk ITB. Saya ingat dibawa naik motor, nanti Dudung kuliah di sini ya kalau sudah besar. Diajak naik motor.

Nah Bapak tidak ada, saya diterima di perguruan tinggi, di IKIP jurusan matematika, dan beberapa perguruan tinggi lain. Orang-orang yang lulus Sipenmaru itu kan dikumpulkan di Magelang.

Kamu milih mana? Terus ada kesempatan menelepon orang tua. Terus saya telepon, uang dari mana kalau kuliah, kan begitu. Ya sudah, saya masuk akademi militer.

Iseng-iseng aja saya masuk akademi militer. Gratis. Senang saya, makan gratis, dapat uang saku.

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) berbincang dengan News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra (kiri) saat berkunjung ke Makodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman (kanan) berbincang dengan News Director Tribun Network Febby Mahendra Putra (kiri) saat berkunjung ke Makodam Jaya, Jakarta, Senin (23/11/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)

Makanya selama pendidikan di akademi militer orang lain kurus-kurus, tertekan, saya gemuk sendiri. hahaha. Saya makan saja. Orang tidak punya, lihat nasi, wah kesempatan kan. Makanya malah gemuk. Saya juga heran.

Pandemi belum selesai, Pemerintah DKI Jakarta memperpanjang masa PSBB transisi. Sebagai pribadi, bagaimana Anda menjaga kesehatan diri sendiri?

Saya yang penting makan teratur, ada vitaminnya. Kan vitamin dari makanan sudah cukup. Sudah ada protein dari telur dan segala macam, nasi segala macam. Yang penting kita fit. Biar imun kita kuat. Saya juga rajin olahraga.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas