Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernyataan Arief Poyuono Karir Prabowo Tamat, Dasco: Saya Hanya Tanggapi Orang yang Kapabel Saja

Dasco menilai, pernyataan-pernyataan Arief Poyuono terkait Partai Gerindra dan Prabowo, tidak pantas untuk ditanggapi karena tidak memiliki kualitas. 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pernyataan Arief Poyuono Karir Prabowo Tamat, Dasco: Saya Hanya Tanggapi Orang yang Kapabel Saja
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad enggan menanggapi pernyataan Arief Poyuono yang terlihat menyerang Prabowo Subianto, setelah Edhy Prabowo ditangkap KPK. 

"Saya tidak menanggapi apa yang disampaikan (Arief Poyuono)," kata Dasco di komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (26/12/2020).

Dasco menilai, pernyataan-pernyataan Arief Poyuono terkait Partai Gerindra dan Prabowo, tidak pantas untuk ditanggapi karena tidak memiliki kualitas. 

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono justru menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak meluapkan kemarahannya pada para menteri dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono justru menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak meluapkan kemarahannya pada para menteri dalam sidang kabinet beberapa waktu lalu. (Tangkap layar kanal YouTube Najwa Shihab)

"Saya hanya menanggapi pendapat yang menurut saya dikeluarkan oleh orang yang kapabel saja," ucap Dasco. 

Baca juga: Arief Poyuono: Mas Prabowo Tunjukkan Diri dan Minta Maaflah kepada Masyarakat, Kok Diam Aja

Sebelumnya, Arief Poyuono menyebut karir Prabowo Subianto sudah tamat karir di politik setelah Edhy Prabowo ditangkap KPK. 

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. (Tribunnews.com/Chaerul Umam)

Arief pun menyebut, sebaiknya Prabowo mundur dari posisi Menteri Pertahanan dan Ketua Umum Partai Gerindra

"Prabowo Subianto harus bertanggung jawab kepada masyarakat pemilih Gerindra atas ketidakmampuan menjaga disiplin para kadernya, hingga berpotensi besar menghancurkan marwah partai. Atau jika Prabowo genteleman, dia harus mundur dari kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin, serta mundur dari Gerindra," tutur Arief.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas