Menag Ingin Perayaan Natal Tidak Berkerumun, Menhub Siapkan Tujuh Strategi Sambut Nataru
Imbauan yang dikeluarkan Kemenag tidak berbeda jauh dengan perayaan hari raya agama lain, seperti saat jelang hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Editor: Dewi Agustina
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga menyiapkan sejumlah strategi dalam penyelenggaraan angkutan umum di tengah Covid-19. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, pihaknya akan melakukan pengaturan pelayanan angkutan publik untuk menyambut libur Nataru 2020.
"Dalam pengaturan pelayanan ini, tentunya harus mengedepankan protokol kesehatan secara ketat mulai dari tempat keberangkatan, selama perjalanan hingga ke tempat kedatangan," ujar Budi Karya.
Lebih lanjut Budi Karya menyebutkan, langkah dalam menghadapi Nataru 2020 selanjutnya dengan menjamin ketersediaan transportasi umum baik darat, laut, udara dan kereta api untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Langkah selanjutnya, lanjut Budi Karya, dengan memastikan kelaikan sarana dan prasarana transportasi melalui inspeksi terhadap personel, kesiapan sarana dan SOP pelayanan atau keselamatan.
"Selain itu, kami juga akan meningkatkan ketertiban dan keamanan di simpul transportasi seperti stasiun, bandara, pelabuhan dan terminal," kata Budi Karya.
Baca juga: Tiket Kereta Api untuk Libur Natal dan Tahun Baru Sudah Dapat Dipesan, Ini Penjelasan PT KAI
Ia juga mengungkapkan, akan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan lain seperti Korlantas Polri, Jasa Marga, pemerintah daerah dan juga operator jasa transportasi.
"Kemudian kami juga tentunya akan melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas di semua moda transportasi, agar kelancaran dan ketertiban pelaksanaan Nataru 2020 berjalan dengan baik," ujar Budi Karya.
Menhub juga sudah menyiapkan strategi untuk mencegah adanya klaster baru Covid-19 pada libur panjang natal 2020 dan tahun baru 2021 (nataru).
Budi mengatakan libur nataru kali ini cukup panjang karena mencapai total 11 hari terhitung sejak tanggal 24 Desember 2020 hingga 3 Januari 2021.
"Dari SKB 3 menteri yaitu Kementerian Agama, Kementerian Ketenagakerjaan, dan PANRB telah dibuat suatu putusan yang mengubah 2019 di mana liburnya menjadi cukup panjang dari tanggal 24 Desember, ada cuti bersama natal, libur nasional dan pengganti cuti bersama Idul Fitri. Total ada 11 hari secara berturut sampai 3 Januari," ujar Budi.
Strategi pertama dan yang paling diprioritaskan oleh Budi adalah menerapkan protokol kesehatan di semua moda transportasi yang menjadi angkutan bagi masyarakat di akhir tahun.
"Melaksanakan protokol kesehatan secara ketat mulai dari tempat keberangkatan, selama perjalanan sampai dengan tempat kedatangan, penerapan 3M, physical distancing, dan pembatasan kapasitas," kata dia.
Kedua, Budi mengatakan strategi yang tak kalah penting adalah menjamin ketersediaan layanan transportasi darat, laut, udara, kereta api, termasuk menyiapkan armada tambahan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
Strategi ketiga terkait dengan memastikan kelayakan sarana dan prasarana transportasi melalui inspeksi terhadap personil, ramp check sarana, kesiapan prasarana, dan SOP pelayanan dan kesehatan.