Enam Jam Kantor Edhy Prabowo Digeledah, Penyidik KPK Bawa Banyak Koper
Pihak penyidik menggeledah kantor KKP dan sudah menyegel beberapa ruangan. Terutama untuk kepentingan penggeledahan.
Penulis: Ilham Rian Pratama
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di eks kantor Edhy Prabowo di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Gedung Mina Bahari IV, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Jumat (27/11/2020).
Sejumlah penyidik KPK menumpangi 10 mobil Kijang Innova Hitam sekira pukul 10.45 WIB di kantor Edhy Prabowo.
Terlihat penyidik senior KPK Novel Baswedan mengenakan topi dan setelan pakaian serba hitam masuk ke dalam gedung beserta rombongan.
Novel belakangan diketahui sebagai pimpinan tim yang melakukan operasi tangkap tangan terhadap Edhy Prabowo.
Rombongan penyidik KPK membawa sejumlah koper ketika masuk ke dalam gedung.
Namun awak media tidak dapat melihat lebih jelas ke dalam gedung, lantaran petugas keamanan setempat menutup rapat-rapat gerbang gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sekira tujuh penyidik KPK meninggalkan kantor KKP pada pukul 16.42 WIB. Atau setelah enam jam di dalam kantor Edhy Prabowo. Mereka mengenakan rompi bertuliskan KPK.
Kendati demikian tidak terlihat apa saja yang dibawa para penyidik usai melakukan penggeledahan.
Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri KKP, Agung Tri Prasetyo membenarkan adanya penggeledahan.
"Betul, Info yang saya peroleh sedang berlangsung (penggeledahan)," kata Agung tak merinci ruang mana saja yang dilakukan penggeledahan.
Sebelumnya rumah dinas Menteri KP Edhy Prabowo di Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, pada Rabu 25 November 2020 lalu juga digeledah.
KPK telah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka atas kasus tersebut.
Sementara Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Karyoto menyebut pihak penyidik menggeledah kantor KKP dan sudah menyegel beberapa ruangan.
Baca juga: Tak Mau Lama-lama Jadi Menteri KKP Ad Interim, Luhut: Pekerjaan Saya Banyak kok
Terutama untuk kepentingan penggeledahan. Karyoto meyakini, barang bukti yang disimpan dalam gedung tersebut tetap aman.
"Kemarin kami sudah segel (sejumlah ruangan), sehingga mungkin dari kemarin tidak ada yang masuk di tempat yang akan kami geledah," katanya.