Pascaaksi Teror di Sigi, Tokoh Masyarakat Diminta Jaga Situasi Tetap Kondusif
Tokoh masyarakat di Kabupaten Sigi diminta menjaga situasi agar tetap kondusif pasca-aksi teror.
Editor: Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Tokoh masyarakat di Kabupaten Sigi diminta menjaga situasi agar tetap kondusif pasca-aksi teror yang terjadi pada Jumat (27/11/2020).
Diketahui, aksi teror terjadi di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, diduga dilakukan oleh kelompok jaringan Mujahiddin Indonesia Timur (MIT).
Teror tersebut berupa pembunuhan satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi.
Selain itu, para pelaku juga membakar tujuh rumah milik warga.
Menurut Ketua DPP Partai Nasdem Bidang Media dan Komunikasi Publik Charles Meikyansah, masyarakat harus diyakinkan bahwa peristiwa tersebut murni sebagai aksi teror dan kriminal bersenjata, serta tidak ada kaitannya dengan sentimen agama.
"Kami mengimbau para tokoh masyarakat agar turut serta menjaga kekondusifan dengan meyakinkan masyarakat bahwa peristiwa itu murni sebagai aksi teror dan kriminal bersenjata, yang tidak ada kaitannya dengan sentimen keagamaan dan kepercayaan apapun," ujar Charles, dalam keterangan tertulis, Minggu (29/11/2020).
Baca juga: Wakil Ketua MPR Mengutuk Serangan Teroris di Sigi, Sulawesi Tengah
Baca juga: Muhammadiyah Minta Polisi Usut Tuntas Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi
Charles menilai, aksi teror yang menewaskan empat orang itu sangat tidak berperikemanusiaan dan mengusik ketenteraman masyarakat.
Oleh sebab itu, ia mendesak agar aparat keamanan, baik Polri maupun TNI, dapat segera menangkap para pelaku.
"Kami meminta dan berharap sekali agar aparat keamanan bisa segera menangkap para pelakunya," tutur dia.
Charles berharap peristiwa berdarah kali ini dapat benar-benar menjadi perhatian Kapolri dan Panglima TNI, mengingat peristiwa serupa sudah berulangkali terjadi, khususnya di Sulawesi Tengah.
Ia mengingatkan bahwa kehadiran Negara sangat diperlukan di seluruh pelosok negeri tanpa terkecuali, guna memberikan rasa aman dan tenteram bermasyarakat.
"Kejadian mengenaskan seperti ini mengingatkan kita akan kejadian berulang yang secara sporadis terjadi di daerah Sulawei Tengah."
"Kami berharap aparat keamanan menuntaskan sisa-sisa kelompok teroris supaya masyarakat terbebas dari ancaman teror," ucapnya.
Sebelumnya, Polri menyebut terjadi pembunuhan terhadap empat orang warga di Dusun Lima Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020).
Menurut Karopenmas Mabes Polri Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono kejadian itu berlangsung sekitar pukul 10.30 WITA.
"Pada hari Jumat, 27 November 2020 pukul 10.30 WITA Anggota Polsek Palolo menerima informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga Dusun 5 Lewonu," kata Awi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (28/11/2020).
Baca juga: Teror di Sigi, Satu Keluarga Dibunuh hingga 7 Rumah Dibakar, Pelaku Diduga Jaringan MIT Ali Kalora
Baca juga: Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Diduga Polisi Jadi Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Sigi
Saat polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), Awi mengatakan, ditemukan ada empat jenazah yang tewas secara mengenaskan.
Selain itu, ada tujuh rumah yang dibakar oleh orang tidak dikenal.
"Olah TKP dilakukan Polres Sigi Pada pukul 18.00-23.00 Wita oleh Tim Gabungan Polres Sigi yang dipimpin oleh Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama," ujar dia.
Awi menuturkan, dari lima saksi yang diinterogasi menyatakan bahwa pelaku kurang lebih 10 orang tak dikenal (OTK).
Ada tiga orang membawa senjata api laras panjang dan dua senjata api genggam.
Saksi, lanjut dia, diperlihatkan daftar pencarian orang (DPO) teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Para saksi pun yakin bahwa tiga OTK tersebut adalah bagian dari kelompok teroris yang dipimpin Ali Kalora.
"Saat ini sudah ada back-up kurang lebih 100 orang pasukan dari Satgas Tinombala, Brimob Polda Sulteng dan TNI untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok Ali Kalora tersebut," ucap Awi.
(Kompas.com: Irfan Kamil)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tokoh Masyarakat Diminta Jaga Situasi Tetap Kondusif Pascaaksi Teror di Sigi"