5 Tahun Diburu Ali Kalora Tak Bisa Ditangkap, Strategi Baru Disiapkan, Pasukan Khusus TNI Diturunkan
Masalah ini mengemuka menyusul pembunuhan empat warga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pekan lalu.
Editor: Hasanudin Aco
Tujuannya untuk memberitahu kelompok teror di luar negeri tentang keberadaan mereka "dengan harapan akan mendapat bantuan logistik".
"Dan sebagai bukti mereka tetap setia kepada ISIS (kelompok yang menamakan diri Negara Islam)."
Karena itu baginya, tidak ada jalan lain selain menyiapkan pasukan khusus.
"Ini bukan kelompok yang bisa digalang dengan lunak. Mereka ini prinsipnya membunuh atau terbunuh. Dialog juga tidak bisa."
'Utamakan pendekatan pidana untuk menangkap Ali Kalora'
Tapi di sisi lain, Koalisi Jaringan Masyarakat Sipil menyerukan ke kepolisian agar mengutamakan pendekatan pidana bukan militer untuk menangkap Ali Kalora.
Perwakilan koalisi dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhamad Isnur, meminta supaya peristiwa yang terjadi di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, "tidak dijadikan justifikasi untuk melakukan kekerasan baru terhadap sipil".
"Makanya kami sampaikan, ini ranah keamanan, hukum pidana yang mana kendalinya berada di bawah kepolisian," imbuh Isnur kepada BBC News Indonesia.
Baca juga: Teror di Sigi, Presiden Didesak Segera Terbitkan Perpres Pelibatan TNI Berantas Terorisme
Pihaknya juga meminta pemerintah pusat dan pemda untuk melakukan pemulihan kepada warga setempat serta membangun kembali rumah yang dibakar.
"Jangan sampai warga jadi takut dan malah seperti tidak mendapat perlindungan."
Apa strategi baru aparat keamanan?
Kapolda Sulawesi Tengah, Rakhman Baso, menyatakan belum ada rencana penambahan pasukan ataupun menerjunkan pasukan khusus untuk memburu Ali Kalora dan kelompoknya.
Kendati dia mengakui, perburuan pentolan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) itu terhambat kondisi geografis.
"Di sana memang karena luas sekali, gunungnya itu luas sekali. Yang jelas, selain luas, kemudian untuk kondisi geografisnya itu kan hutan dan berbukit-bukit, itu juga sehingga menyulitkan Satgas Tinombala dalam melakukan pencarian," tutur Kapolda Sulawesi Tengah, Rakhman Baso, dalam konferensi pers di rumah jabatan Kapolda Sulteng pada Minggu (29/11) seperti yang dilaporkan wartawan Eddy Djunaedi kepada BBC Indonesia.
Saat ini, katanya, tim gabungan Polri-TNI dalam Satgas Tinombala akan melakukan penyekatan di sekitar lokasi hutan Palolo, Kecamatan Sigi.
"Untuk strategi, itu kami tidak bisa ungkapkan, maaf ya," katanya.