Ben Bahat: Gunakan Hak Pilih Secara Jujur dan Integritas
Calon pemilih diminta menggunakan hak pilih secara jujur dan berintegritas serta tidak menerima politik uang.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia menetapkan waktu pemungutan suara pada 9 Desember 2020.
Calon pemilih diminta menggunakan hak pilih secara jujur dan berintegritas serta tidak menerima politik uang.
Baca juga: Kawal Bersama Pilkada 2020 yang Demokratis, Sehat dan Aman Covid-19
"Kami gunakan hak pilih dengan sebaik-baiknya, dengan jujur dan berintegritas. Memilih pemimpin berdasarkan hati nurani, bukan karena uang," kata, calon Gubernur Kalimantan Tengah, Ben Brahim S Bahat, dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Mantan Kadis PU Kalteng itu mengatakan, politik uang nantinya justru akan menyengsarakan masyarakat. Sebab, money politik adalah awal dari kecurangan yang dibuat oleh seorang bakal pemimpin.
"Misal lima ratus ribu yang diberikan hari ini kepada masyarakat, nanti kita yang akan sengsara selama lima tahun. Karena sudah memilih pemimpin yang mengandalkan uang dan kecurangan," kata Ben Bahat.
Baca juga: Mengenal Surat Suara yang Akan Diterima Pemilih Saat Pilkada Serentak 9 Desember 2020
Ben Bahat meminta masyarakat untuk memilih figur yang memang benar-benar punya kemampuan untuk memimpin. Juga, kata Ben, pemimpin yang memiliki visi misi yang pro terhadap masyarakat.
Lebih lanjut Ben Bahat mengatakan memilih pemimpin bukan yang hanya memikirkan dirinya dan kelompoknya saja. Sehingga nantinya masyarakat yang akan rugi.
"Pilih pemimpin yang visi misinya jelas. Terpampang nyata seperti Ben-Ujang. Visi misi kita jelas-jelas pro terhadap masyarakat. Bukan untuk kepentingan pribadi. Karena tujuan kita adalah untuk mengabdi dan menjadi pelayan seluruh masyarakat Kalteng," ujar Ben Bahat.