Diikuti Kardinal dan 17 Uskup, Mereka Lari demi Guru Honorer di Tanah Air
Ignatius Kardinal Suharyo hingga 17 uskup bersepeda dana jalan cepat demi menggalang bantuan Natal bagi guru honorer di tanah air.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rekor unik dipecahkan di dunia olahraga lari, sepeda dan jalan cepat pada hari ini, Selasa,1 Desember2020.
Seorang kardinal, 17 uskup, 900 lebih rohaniwan - rohaniwati Katolik bergabung bersama 2100 pelari, pesepeda, pejalan cepat di seluruh Indonesia serta sedikitnya 17 negara Eropa, Amerika Utara, Asia, Timur Tengah.
Mereka akan beraktifitas selama sebulan penuh menggalang dana bantuan Natal bagi para guru honorer di berbagai wilayah tanah air.
“Keterlibatan kardinal, belasan uskup, serta hampir seribu pastor dan suster, belum pernah terjadi dalam sejarah penggalangan dana melalui olahraga secara virtual di Indonesia mau pun di dunia,” ujar Dr. Antonius Widyarsono SJ. Pater Widy, sebutan akrabnya yang merupakan pastor Jesuit, pengajar filsafat hukum, pelari maraton, serta satu di antara penggerak rohaniwan – rohaniwati di Indonesia mau pun di luar negeri untuk terlibat program penggalangan dana ini.
Baca juga: Tahun Depan, Semua Guru Honorer Berkesempatan Jadi P3K, Bagaimana Mekanisme Seleksinya?
Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia (AAJI), organisasi alumni sekolah-sekolah asuhan Jesuit -- sebutan bagi anggota organisasi religius Katolik Serikat Yesus – adalah penggagas gerakan ini.
Berjudul Lari dan Gowes, Caritas ChristmasCross Challenge 2020 (LG4C), kegiatan serentak di tiga cabang olahraga secara virtual ini bertujuan menghimpun dana bagi para guru honorer di seluruh Indonesiaa.
Terutama, mereka yang bertugas di wilayah-wilayah terpencil serta berkekurangan di luar Jawa.
“Guru honorer adalah bagian penting dari tulang punggung pendidikan Indonesia. Banyak dari mereka masih bekerja dalam kondisi prasejahtera. Padahal di tangan mereka kita menitipkan generasi masa depan,”ujar Christiano Hendra Wishaka, Ketua Panitia Pelaksana Caritas Christmas.
“Itu sebabnya hasil penggalangan dana kali ini akan diutamakan untuk para guru honorer di wilayah luar Pulau Jawa,” Hendra menambahkan.
Ketua I Dewan Pengurus Asosiasi Alumni Jesuit Indonesia ini menegaskan, tugas Panitia adalah mengawal gerak program yang melibatkan 3000 lebih peserta.
Ada pun penyaluran dana serta para penerima bantuan akan diatur oleh dua lembaga lain, yaitu Yayasan KARINA KWI -- lembaga kemanusiaan di bawah payung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang dipimpin Romo Dr. Fredy Rante Taruk Pr. dan, Komisi Pendidikan KWI yang ditangani oleh Pater TB. Gandhi Hartono SJ.
Lembaga Daya Dharma, lembaga pelayanan sosial dibawah Keuskupan Agung Jakarta (LDD-KAJ, juga turut aktif terlibat.
Bersama AAJI , Pater Christoforus Kristiono Puspo SJ, Direktur Eksekutif LDD-KAJ menjadi satu di antara inisiator Caritas Christmas.
“Pendidikan harus jalan terus di tengah situasi berat pandemi. Ayo kita perhatikan para guru,”ujarnya dalam satu pertemuan November lalu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.