Sekolah Tatap Muka Berisiko Tinggi, IDAI Ingatkan Potensi Lonjakan Kasus Covid-19
Menurut IDAI, peningkatan jumlah kasus yang signifikan pascapembukaan sekolah telah dilaporkan di banyak negara
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Lebih lanjut IDAI berpandangan bahwa, pada kelompok anak yang tinggal di sekolah berasrama, peran keluarga sebagai komunitas terdekat anak terbagi antara keluarga di rumah dengan lingkungan sekolah dan asrama, sehingga penting bagi pihak penyelenggara sekolah untuk melaksanakan pemenuhan kebutuhan dasar tumbuh kembang, bimbingan dan pendidikan perilaku sesuai yang telah diuraikan sebelumnya. Sebaiknya dilakukan pengaturan keluar masuk lingkungan sekolah dengan tujuan meminimalkan risiko penyebaran penyakit.
Keputusan membuka sekolah untuk memulai kegiatan tatap muka dapat berbeda-beda dari satu daerah dengan daerah lainnya di Indonesia, karena dipengaruhi berbagai faktor.
Namun demikian, sedapatnya keputusan membuka dan menutup kembali sekolah dalam waktu singkat dihindari, karena berdampak pada rutinitas keseharian anak dan keluarga.
Untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi setempat, juga melibatkan berbagai pihak yang terkait datam upaya kesehatan dan kesejahteraan anak.
Kebijakan pembukaan sekolah di masing-masing daerah harus meminta pertimbangan dinas kesehatan dan organisasi profesi kesehatan setempat dengan memperhatikan apakah angka kejadian dan angka kematian COVID- 1 9 di daerah tersebut masih meningkat atau tidak.
Pihak sekolah hendaknya pertama-tama memenuhi standar protokol kesehatan dengan memastikan dukungan fasilitas yang memadai sesuai anjuran atau petunjuk teknis yang berlaku sebelum merencanakan mulainya pembelajaran tatap muka dan dipastikan dapat terpenuhi selama kegiatan berlangsung. Perlu adanya mekanisme pemantauan pemenuhan standar protokol kesehatan.
Pihak sekolah perlu memiliki standar prosedur operasional apabila terdapat murid, guru, dan/atau staf yang sakit dan konfirmasi Covid- 19.