Hadiri Reuni 212, Refly Harun Akui Sering Lontarkan Kritik Keras: Mudah-mudahan Tidak Kena UU ITE
Refly Harun turut mendatangi Dialog Nasional 100 Ulama & Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Shihab.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun turut mendatangi Dialog Nasional 100 Ulama & Tokoh Bersama Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Shihab secara virtual pada Rabu (2/12/2020).
Dalam kesempatan itu, Refly Harun mengungkapkan alasan dirinya selama ini mengkritik pemerintah.
Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kaffah Channel pada Rabu, Refly menyebutkan bahwa pemerintah juga tidak semua bisa menjalankan tugasnya dengan sempurna.
"Terkadang kan pemerintah atau penguasa lalai tidak menjalankan kewajiban kenegaraannya secara benar, secara lurus tidak menjalankan kewajibannya untuk menyejahterakan rakyat, untuk melindungi, untuk mencerdaskan," jelas Refly.
Sehingga, Refly menilai bahwa rakyat juga berhak berpartisipasi dalam menjalankan negara.
"Karena itulah rakyat yang harusnya menjadi objek pencerdasan, perlindungan, dan pensejahteraan tersebut ya harus juga berpartisipasi dalam segenap lini, dalam segenap fungsinya masing-masing sesuai dengan kapasitasnya," kata dia.
Dirinya lantas menceritakan contoh rakyat yang ikut berpartisipasi menjalankan negara melalui kritik pada pemerintah.
Kini dirinya hanya berharap agar kritikannya itu tidak menjeratnya ke tindak pidana.
"Maka saya, Bang Rocky dan lain sebagainya menjalankan amanat itu misalnya dengan melontarkan kritik-kritik yang kadang keras."
"Dan mudah-mudahan tidak terkena undang-undang ITE," lanjutnya.