KBRI: Malaysia Lockdown 120 Ribu Pekerja Migran Indonesia Pilih Pulang ke Tanah Air
Keputusan lockdown sebagai upaya pengendalian penularan Covid-19 di Malaysia, membawa dampak bagi WNI yang bekerja di sana.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan lockdown sebagai upaya pengendalian penularan Covid-19 di Malaysia, membawa dampak bagi WNI yang bekerja dan bermukim di negara tetangga itu.
Pembatasan pergerakan masyarakat membuat seluruh aktivitas kekonsuleran KBRI dan KJRI terhenti.
"Ketika terjadi lockdown itu masalah yang luar biasa sangat luar biasa karena tidak ada Kedutaan asing di manapun yang mengantisipasi itu bahkan kalau boleh terus terang nih secara mental pun kami pun tidak disiapkan," ujar Wakil Kepala Perwakilan KBRI Kuala Lumpur Agung Cahaya Sumirat dalam diskusi virtual, Sabtu (5/12/2020).
Ia menuturkan, sejak pemerintah Malaysia menerapkan lockdown sejak pertengahan Maret lalu, KBRI dan KJRI tidak lagi dapat melayani WNI untuk urusan keimigrasian lain.
Baca juga: Tercatat 414 WNI di Malaysia Positif Covid-19, Empat di Antaranya Meninggal
Baca juga: Peran Penting Lembaga Pemantau Pemilu dalam Pilkada Bebas COVID-19
Selain itu, semua pelayanan yang menyangkut warga negara asing juga sangat dibatasi untuk menekan penyebaran virus corona.
"Ini situasi darurat yang luar biasa ketika warga berteriak-teriak kelaparan ketika warga memohon bantuan dari KBRI dan perwakilan-perwakilan Indonesia lain, belum lagi mereka yang di bandara, belum lagi mereka yang sakit, yang melahirkan, juga ketika tiba-tiba bedeng-bedeng WNI kebakaran. Bagaimana intervensi perwakilan Indonesia KBRI sebagai perwakilan resmi pemerintah sesuai arahan pemerintah negara harus hadir kami pun harus datang," ungkapnya.
Baca juga: Jalani Isolasi Mandiri, Menaker Ida Fauziah Lakukan Sederet Aktivitas Ini
Agung mengakui banyak WNI yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan bantuan dari pemerintah Indonesia saat lockdown diberlakukan.
Bahkan ia mengungkap, banyak pula WNI yang akhirnya menyerah dan memilih kembali ke tanah air.
"Warga banyak yang mengeluhkan, sebagian lagi juga ingin pulang. Sejak awal Maret ketika mulai terjadi jangkitan Covid-19 hingga saat ini yang tercatat oleh TNI, WNI yang pulang sekitar 120 ribuan baik melalui jalur darat laut dan juga jalur udara tetapi tentu kami tidak bisa memantau mereka yang pulang lewat jalur tikus atau mereka yang pulang mandiri menggunakan pesawat tentu tidak bisa terpantau," jelas Agung.
Pihak KBRI ujarnya, telah menyampaikan pesan kepada pekerja migran Indonesia yang ada di Malaysia ini yang sudah ada pekerjaan, untuk tidak pulang ke Indonesia sebelum memiliki perencanaan matang setibanya di tanah air.
"Kalau bisa sebisa mungkin jangan pulang dulu ke Indonesia sebelum mereka tau bekerja apa, sudah ada bisnis plan belum. Kalau kemudian mereka pulang ke Indonesia kemudian sumber ekonominya tidak ada Lalu bagaimana bisa hidup itu yang ingin kami tekankan," kata dia.