Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPK Menduga Uang Suap yang Diterima Bupati Banggai Laut akan Digunakan untuk Serangan Fajar Pilkada

KPK menduga ada indikasi uang suap yang diterima Bupati Banggai Laut Wenny Bukamo akan digunakan untuk serangan fajar Pilkada 2020.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in KPK Menduga Uang Suap yang Diterima Bupati Banggai Laut akan Digunakan untuk Serangan Fajar Pilkada
Tribunnews/Jeprima
Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan barang bukti uang tunai kasus korupsi yang melibatkan Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020). KPK menyita uang hasil suap dari sejumlah rekanan proyek di Kabupaten Banggai Laut sebesar Rp 1 miliar yang telah dikumpulkan sejak September hingga November 2020 yang dikemas di dalam kardus dan disimpan di rumah HTO (Hengky Thiono, Komisaris PT Bangun Bangkep Persada). Tribunnew/Jeprima 

Diduga, uang Rp 200 juta tersebut merupakan sisa pemberian uang dari kesepakatan sebelumnya.

Rombongan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama 3 dari 16 orang pada rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Bupati Banggai Laut tiba di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020). Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo tidak dibawa ke Jakarta karena hasil tes rapidnya reaktif. Wenny Bukamo ditangkap bersama tim pemenangannya untuk pilkada. Dalam OTT tersebut, KPK menemukan uang yang diduga terkait suap untuk Wenny sebanyak Rp 1 miliar. Tribunnew/Jeprima
Rombongan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama 3 dari 16 orang pada rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Bupati Banggai Laut tiba di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020). Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo tidak dibawa ke Jakarta karena hasil tes rapidnya reaktif. Wenny Bukamo ditangkap bersama tim pemenangannya untuk pilkada. Dalam OTT tersebut, KPK menemukan uang yang diduga terkait suap untuk Wenny sebanyak Rp 1 miliar. Tribunnew/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Pada Kamis pukul 14.00 Wita, KPK pun langsung mengamankan pihak-pihak yang terkait di dua lokasi.

Di Kabupaten Banggai Laut, KPK menangkap Wenny; Recky Suhartono Godiman, orang kepercayaan Wenny; Wandyanto, ajudan Wenny; Hengky Thiono, Direktur PT Raja Muda Indonesia; Martinus, Direktur Utama PT Bonebuya Purnama; pihak swasta bernama Hendri Wijaya Gosali; dan calon Wakil Bupati Banggail Laut Ridaya Laode Ngkowe.

Sementara itu, di Kabupaten Luwuk, KPK menangkap Hedy; Andreas; Direktur PT Antarnusa Karyatama Mandiri Djufri Katili; Kepala Dinas Pemkab Banggai Laut Basuki Mardiono; pihak swasta, Taufik; pihak swasta, Kiki Afriyanto; dan pKepala Bidang Cipta Karya Pemkab Banggai Laut Ramli Hi Patta.

"Selanjutnya pihak-pihak tersebut dibawa ke Polres Banggai Kepulauan dan Polres Luwuk untuk pemeriksaan lanjutan," ujar Nawawi.

Dalam operasi tangkap tangan ini, KPK mengamankan sejumlah barang, salah satunya uang senilai sekitar Rp 2 miliar yang dikemas dalam kardus.

Baca juga: Bupati Banggai Laut Sulteng Ditangkap KPK, Diduga Terima Suap dari Kontraktor

"Dari hasil tangkap tangan ini ditemukan sejumlah uang dengan jumlah total sekitar Rp 2 miliar yang dikemas dalam kardus. Di samping itu, ditemukan buku tabungan, bonggol cek, dan beberapa dokumen proyek," kata Nawawi.

Berita Rekomendasi

Setelah melakukan pemeriksaan, KPK akhirnya menetapkan enam orang tersangka dalam kasus ini yaitu Wenny, Recky, Hengky, Hedy, Djufri, dan Andreas.

Isolasi Mandiri di Rutan Polres Luwuk

Seperti OTT lainnya, setelah diperiksa dan ditetapkan tersangka, Wenny Bukamo langsung ditahan KPK.

Namun, tak seperti tersangka KPK lainnya, Wenny bersama dua tersangka lainnya, yakni Recky Suhartono dan Hengky Thiono tak ditahan di rumah tahanan (rutan) yang berada di Jakarta.

Bahkan, ketiga tersangka itu belum sempat dibawa ke Gedung Merah Putih KPK Jakarta.

Komisi antikorupsi memutuskan menitipkan penahanan Wenny, Recky, dan Hengky di Rutan Polres Polres Luwuk, Sulawesi Tengah.

Keputusan ini diambil KPK lantaran berdasarkan tes cepat atau rapid test, ketiga tersangka itu dinyatakan reaktif Covid-19.

Rombongan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama 3 dari 16 orang pada rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Bupati Banggai Laut tiba di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020). Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo tidak dibawa ke Jakarta karena hasil tes rapidnya reaktif. Wenny Bukamo ditangkap bersama tim pemenangannya untuk pilkada. Dalam OTT tersebut, KPK menemukan uang yang diduga terkait suap untuk Wenny sebanyak Rp 1 miliar. Tribunnew/Jeprima
Rombongan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama 3 dari 16 orang pada rangkaian operasi tangkap tangan (OTT) yang melibatkan Bupati Banggai Laut tiba di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/12/2020). Bupati Banggai Laut, Wenny Bukamo tidak dibawa ke Jakarta karena hasil tes rapidnya reaktif. Wenny Bukamo ditangkap bersama tim pemenangannya untuk pilkada. Dalam OTT tersebut, KPK menemukan uang yang diduga terkait suap untuk Wenny sebanyak Rp 1 miliar. Tribunnew/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)
Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas