Detik-detik Letusan Gunung Lewotolok, Para Petugas Pos Ini Berusaha Kalahkan Rasa Takut
Gunung api Lewotolok di Lembata NTT meletus besar 29 November 2020. Letusan ini memicu kepanikan dan rasa takut warga di Lembata dan sekitarnya.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Gunung api Lewotolok atau Ile Ape di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, meletus sejak 27 November 2020.
Hingga Minggu (6/12/2020) pagi, menurut laporan petugas pengamatan Ile Ape di Batutara, Ile Werung, letusan tipe strombolian masih terus terjadi.
Letusan tipe ini dicirikan semburan lava pijar di kawah tanpa henti. Materialnya berupa abu, pasir lapilli, kerikil, dan bebatuan.
“Lontaran lava pijar di kawah jika malam masih teramati,” kata Anselmus Bobi Lamanepa, petugas di Pos Gunung Api (PGA) Lewotolok kepada Tribunnews.com, Minggu (6/12/2020) siang.
Nah, lalu apa yang terjadi saat letusan besar berlangsung Minggu (29/11/2020) pukul 09.45 WITA? Para petugas di PGA Lewotolok mengaku takut dan panik.
Sebagian karena baru pertama kali menyaksikan secara langsung fenomena letusan besar Ile Ape. Gunung ini terakhir erupsi besar pada 1920.
“Sebagai manusia biasa pasti ada panik dan takut, tapi sebagai pengamat perasaan itu harus dikalahkan,” kata Bobi, panggilan akrab Anselmus Bobi Lamanepa.
Baca juga: Gunung Ili Lewotolok Erupsi, Pemkab Lembata Tetapkan Status Tanggap Darurat Hingga 12 Desember 2020
Baca juga: Daftar Gunung Api di Indonesia yang Berstatus Waspada dan Siaga, Semeru hingga Ili Lewotolok
Baca juga: Tenda di Pengungsian Minim Fasilitas, Korban Erupsi Gunung Ile Lewotolok Direlokasi
Ia saat itu diperbantukan ke PGA Lewotolok, karena pos penugasannya adalah PGA Lewotobi, yang berbeda kabupaten.
Para petugas beberapa menit jelang letusan besar melaporkan kondisi terakhir aktivitas gunung Lewotolok ke Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung.
Lembaga di bawah Badan Geologi Kementerian ESDM ini bertanggungjawab atas monitoring dan penelitian semua gunung berapi di Indonesia.
“Selain ke Bandung, kita koordinasi ke Pemda Lembata serta BPBD. Kita juga mendokumentasikan aktivitas Lewotolok lewat foto dan video,” imbuh Bobi.
Saat letusan terjadi, mereka langsung menghubungi atasan, Kasubbid Mitigasi PVMBG Wilayah Timur dan juga BPBD Kabupaten Lembata.
Letusan besar 29 November 2020 menimbulkan kepanikan luar biasa di antara warga di Lembata. Rekaman video detik-detik letusan memperlihatkan para penduduk berlarian menjauhi rumahnya.
Abu vulkanik terlihat bergulung-gulung dari kawah gunung berapi yang menurut informasi Bobi, jauh dari permukiman penduduk.