Detik-detik Letusan Gunung Lewotolok, Para Petugas Pos Ini Berusaha Kalahkan Rasa Takut
Gunung api Lewotolok di Lembata NTT meletus besar 29 November 2020. Letusan ini memicu kepanikan dan rasa takut warga di Lembata dan sekitarnya.
Editor: Setya Krisna Sumarga
“Pos pengamatan di jarak 6 kilometer dari puncak, jarak aman dari dampak langsung letusan,” kata Bobi Lamanepa yang pernah kuliah di Yogyakarta.
Bagi Bobi Lamanepa, peristiwa meletusnya Ile Ape atau gunung berapi Lewotolok ini pengalaman istimewa.
“Kesempatan langka, baru dua tahun bertugas sebagai pengamat, sudah diberikan kesempatan merasakan langsung erupsi gunung api,” katanya lewat pesan panjang ke Tribunnews.com.
Beberapa hari sebelum letusan besar, tepatnya 25 November 2020, ia mendaki lereng gunung, memeriksa sekaligus pemeliharaan alat pemantauan.
Saat itu bersama seorang rekan petugas, Bobi tidak merasakan keganjilan yang menyolok dari aktivitas gunung api itu. Posisi stasiun instrumen berada di ketinggian lebih kurang 700 mdpl.
“Hanya terpantau ada gempa vulkanik dalam (VA),” terang Bobi saat dikonfirmasi setelah letusan 29 November 2020.
Ternyata empat hari kemudian, letusan Ile Lewotolok memuntahkan material vulkanik yang tinggi kolom asap mencapai sekira 4.000 meter di atas puncak.
Data instrumen di pos menunjukkan amplitudo getaran akibat letusan maksimum 35 mm berdurasi kurang lebih 10 menit.
Erupsi besar ini kelanjutan letusan kecil 27 November 2020 berdurasi lebih kurang dua menit. Penampakan visual ada kolom asap tidak terlalu tebal mengarah ke barat.
Gunung api Lewotolok sejak tiga tahun terakhir ada di Level II atau Waspada, tepatnya sejak 7 Oktober 2017.
Pada Minggu, 29 November 2020 Pukul 13.00 WITA, PVMBG menaikkan status aktivitas Ile Ape menjadi Level III atau Siaga hingga hari ini.
PGA Lewotolok berjarak sekira 6 kilometer dari puncak gunung. Ada tiga petugas memantau dari pos ini, yaitu Yeremias "Jefry" Kristianto Pugel dan Stanislaus Arakian Lamahoda, termasuk Bobi yang diperbantukan dari Lewotobi.
Bobi sebenarnya pada hari-hari itu menerima penugasan optimalisasi peralatan pemantau di Lewotolok dan gunung api Sirung di Kabupaten Alor, NTT.
Setelah tugas selesai di Lewotolok, ternyata ada indikasi yang memaksa Bobi tidak melanjutkan tugas ke Kabupaten Alor. Tadinya ia bersama Jefri Pugel harus berangkat ke gunung api Sirung.