Detik-detik Letusan Gunung Lewotolok, Para Petugas Pos Ini Berusaha Kalahkan Rasa Takut
Gunung api Lewotolok di Lembata NTT meletus besar 29 November 2020. Letusan ini memicu kepanikan dan rasa takut warga di Lembata dan sekitarnya.
Editor: Setya Krisna Sumarga
“Kami diharuskan berjaga karena erupsi bisa sewaktu-waktu kembali terjadi tanpa gejala awal yang signifikan,” kata Bobi.
Sementara Ketua Tim Optimalisasi, Ugan Saing, dan anggota tim Sarif Abdul Manaf, Sigit Alfian, Frans Molo, Wilson Wurin bergerak ke Alor pada Sabtu, 28 November 2020 Pukul 20.00.
Mereka naik kapal laut Sabuk Nusantara. Tapi setelah letusan 29 November 2020, tim itu diharuskan kembali lagi ke Lewotolok.
Lantas apa yang terjadi di detik-detik letusan besar Minggu, 29 November 2020? Bobi, Jefri dan Stanis pagi itu bertiga ada di ruang monitoring.
Setelah itu, Stanis Lamahoda pamit membeli bahan bakar kendaraan karena di Lewoleba harus mengantri sejak pagi.
Sekitar pukul 09.40 WITA, saat sarapan sudah siap, mereka berdua siap bersantap. Di saat bersamaan Jefry Pugel memekik, ada peningkatan kegempaan secara tiba-tiba.
Bobi langsung menghambur ke ruang monitoring menyusul Jefry. “Pada saat itu juga kami melaporkan situasi terkini gunung Lewotolok ke atasan di Bandung, Dr Devy Kamil Syahbana, Kasubbid Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur,” aku Bobi.
“Oleh atasan kami diminta bersiap menghadapi eruspi yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Sembari diperintahan untuk berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lembata,” lanjutnya.
Namun sesaat setelah itu, tepat pukul 09.45 WITA, Bobi dan Jefri melihat erupsi awal terjadi di puncak Lewotolok.
Mereka melaporkan perkembangan itu ke Bandung, kemudian mendokumentasikan letusan besar itu di video maupun foto.
Jefry menurut Bobi, menghubungi Ketua Pos PGA Lewotolok, yang saat itu sedang antri membeli bahan bakar. Stanis bersicepat kembali ke pos pengamatan Lewotolok.(Tribunnews.com/xna)