Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ILUNI UI Apresiasi Kinerja KPK Tangkap 2 Menteri terkait Dugaan Korupsi

Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menilai kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah pimpinan Firli Bahuri patut diapresiasi.

Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Dewi Agustina
zoom-in ILUNI UI Apresiasi Kinerja KPK Tangkap 2 Menteri terkait Dugaan Korupsi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Sosial Juliari P Batubara mengenakan rompi oranye menaiki mobil tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Minggu (6/12/2020). KPK resmi menahan Juliari P Batubara atas dugaan menerima suap terkait pengadaan bantuan sosial penanganan COVID-19 di Kementerian Sosial usai Operasi Tangkap Tangan (OTT) pejabat Kemensos. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) menilai kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di bawah pimpinan Firli Bahuri patut diapresiasi.

Ketua Umum ILUNI UI Andre Rahadian menyebutkan prestasi yang diraih KPK ini istimewa, sebab dilaksanakan di bawah regulasi tentang KPK yang baru yakni UU no 19 tahun 2019.

"Apalagi dua kasus ini diungkap berdasarkan tata aturan yang baru yakni UU no 19 tahun 2019, di mana pada saat awal ada kekhawatiran pada sebagian elemen masyarakat regulasi ini akan memperlemah kinerja KPK, fakta berbicara, KPK telah menjawab dengan kinerja," ujar Andre dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/12/2020).

Diketahui, KPK baru-baru ini menangkap dua menteri kabinet Presiden Jokowi terkait dugaan korupsi, yakni Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari Batubara.

Namun demikian, Andre menegaskan bahwa KPK perlu untuk menghilangkan kekhawatiran dan menjaga kepercayaan masyarakat KPK, dengan senantiasa selalu menjaga dan meningkatkan kualitas kinerja pada tahun-tahun mendatang.

Secara spesifik, Andre menuturkan pola kinerja KPK harus seimbang baik dalam pencegahan maupun penindakan.

Dalam konteks pencegahan hal ini menyangkut attitude perorangan dan kesadaran individu, jadi penanganannya harus konsisten.

Berita Rekomendasi

Kedua, dalam konteks penindakan perlu untuk menciptakan kepatuhan di level kolektif, pelanggaran korupsi pada lembaga negara harus dipandang sebagai sosial-politik, menyangkut identitas dan integritas dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga menimbulkan efek jera.

Baca juga: Juliari Terancam Hukuman Mati, Komisi III DPR: Tergantung Pimpinan KPK

Sementara itu, Ketua Policy Center ILUNI UI Mohammad Jibriel Avessina menyebutkan prestasi ini membuktikan bahwa budaya kerja yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik.

"Kita juga harus fair, berlawanan dari kekhawatiran sebagian kalangan, kepemimpinan KPK di bawah unsur kalangan polisi telah terjawab dengan penangkapan dua menteri ini, ternyata kepemimpinannya menghasilkan kinerja yang efektif, tentu bukan hal yang mudah, patut diapresiasi, ini kado untuk kita, menjelang hari anti korupsi sedunia," kata Jibriel.

Lebih lanjut, Jibriel juga menyebutkan ILUNI UI siap berkolaborasi dengan KPK sebagai bagian dari elemen masyarakat untuk mengawal praktik Good Governance sehingga tercipta pemerintahan yang baik dan profesional.

"Perlu pendekatan kolaboratif untuk mendisiplinkan masyarakat yang heterogen, seperti di Indonesia. Dapat berupa gabungan dari pendekatan edukatif, persuasif, promotif, ataupun diktatif. Hal ini disesuaikan dengan masing-masing karakteristik dari suatu kelompok masyarakat. Perlu waktu untuk mendisiplinkan masyarakat," ucap Jibriel.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas