TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan ada pulau di Aceh Barat lebih luas daripada Pulau Sipadan dan Ligitan yang telah diakui milik Indonesia oleh PBB sejak 2017.

Mahfud tidak menjelaskan lebih rinci mengenai nama pulau yang dimaksud.  

Namun Mahfud menyebut luasnya antara 20 sampai dua ribu kali Pulau Sipadan dan Ligitan. 

Baca juga: Jawa Tengah Jadi Satu-satunya Provinsi di Pulau Jawa dengan Biaya Hidup Paling Rendah di Indonesia

Baca juga: Di PBB, Menlu Retno Prakarsai Resolusi Penguatan Ketahanan Kesehatan Global

Mahfud mengatakan lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia bukanlah persoalan pertahanan melainkan soal yuridis. 

Mahfud mengungkapkan hal tersebut usai menyampaikan pidatonya saat Seminar Nasional Pengelolaan Perbatasan Laut RI yang dIgelar Bakamla RI di Hotel Mulia Jakarta pada Selasa (15/12/2020).

"Kadang kala kita selalu mengeluh. Indonesia ini tidak mampu menjaga kedaulatan, kita sampai kehilangan Pulau Sipadan Ligitan. Saya kira kehilangan Sipadan Ligitan itu soal historik saja, soal yuridis, bukan soal pertahanan. Tapi orang tidak pernah berpikir juga bahwa tahun 2017 itu pemerintah justru mendapat tambahan pula baru di Aceh Barat sana yang sangat luas dibandingkan Pulau Sipadan Ligitan, baru diakui PBB sejak tahun 2017," kata Mahfud. 

Mahfud mengungkapkan, meski pulau yang diperkirakan seluas Pulau Madura tersebut diperoleh Indonesia namun prestasi tersebut tidak pernah dipuji. 

Sebaliknya, kata Mahfud, kekecewaan terhadap lepasnya Pulau Sipadan dan Ligitan dari Indonesia terus ada. 

"Ini kan seluas Pulau Madura misalnya diperoleh, tetapi kita tidak pernah menyebut itu, apalagi memberi pujian. Sebaliknya kekecewaan terhadap hilangnya Sipadan dan Ligitan. Jadi mari kita bekerja sebaik-baiknya. Yang ada kita jaga, yang belum teregistrasi dengan baik, kita ambil secara baik," kata Mahfud.