Petinggi JNE Menduga Munculnya Gerakan #BoikotJNE karena Masalah Persaingan Bisnis
Presiden Direktur JNE Express, Mohammad Feriadi Soeprapto memberikan komentarnya terkait isu gerakan #BoikotJNE yang beberapa waktu sempat trending
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Garudea Prabawati
Salam J sendiri sudah digunakan sejak 2017 yang melambangkan huruf pertama di brand JNE.
Terakhir atau poin keenam terkait tersangka pelemparan bom molotov di Wisma 2 Gedung BCA Slipi yang dituding sebagai kurir JNE.
"Kami tegaskan, tersangka bukan karyawan JNE dan sudah dijelaskan oleh pihak kepolisian," tandasnya.
Baca juga: JNE Bantah Tuduhan Terkait Dukungan dan Afiliasi dengan Gerakan Terorisme
Baca juga: Petinggi JNE Menduga Munculnya Gerakan #BoikotJNE karena Masalah Persaingan Bisnis
Haikal Hassan, Ustaz yang Terkait dengan Ramainya Tagar #BoikotJNE di Twitter
Adapun di balik ramainya tagar #BoikotJNE, sosok Ustaz Haikal Hassan dikabarkan berkaitan dengan hal tersebut.
Hal itu berawal saat akun resmi ekspedisi JNE mengunggah video ucapan ulang tahun dari Haikal Hassan.
Meski kemudian video itu diturunkan.
Sebagian warganet kecewa karena menganggap JNE memberi ruang kepada Haikal Hassan.
JNE sendiri memberi klarifikasi di akun twiter resminya.
JNE menyatakan merangkul semua warga Indonesia dan berkomitmen memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat.
"JNE merangkul semua golongan dan tidak memihak pada agama, suku bangsa, ras dan pandangan politik tertentu.
Kami berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan maksimal kepada seluruh masyrakata Indonesia. Terima kasih," tulisnya di akun @JNE_ID.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Daryono)