Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Profil Agus Bei Pejuang Kawasan Mangrove di Balikpapan, Raih Penghargaan Local Heroes Tribun Network

Profil Agus yang menjadi satu dari 21 nama yang mendapat penghargaan Local Heroes Award yang dihelat Tribun Network dan Tribun Institute.

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Gigih
zoom-in Profil Agus Bei Pejuang Kawasan Mangrove di Balikpapan, Raih Penghargaan Local Heroes Tribun Network
Instagram/gus.bei
Agus Bei mendapat penghargaan dalam acara berskala nasional bertajuk Reinventing Local Heroes Award, Kamis (17/12/2020) yang digelar secara virtual. Agus Bei diganjar penghargaan setelah sepak terjangnya dalam berjuang mengembangkan kawasan Mangrove Balikpapan, Kalimantan Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Agus Bei menjadi satu dari 21 nama yang mendapat penghargaan Local Heroes Award yang dihelat Tribun Network dan Tribun Institute.

Agus Bei mendapat penghargaan dalam acara berskala nasional bertajuk Reinventing Local Heroes Award, Kamis (17/12/2020) yang digelar secara virtual.

Agus Bei diganjar penghargaan setelah sepak terjangnya dalam berjuang mengembangkan kawasan Mangrove Balikpapan, Kalimantan Timur.

Agus Bei dikenal sebagai pencetus dan pengelola Mangrove Center Kelurahan Graha Indah.

"Terima kasih pada Tribun Network dan Tribun Balikpapan, dan tim yang telah mempublikasi tentang keberadaan kegiatan yang selama ini kita buat sebagai dedikasi untuk masyarakat Balikpapan," ungkap Agus Bei saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (18/12/2020).

Lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, 28 September 1968, Agus Bei harus merasakan hujatan hingga rela bercucur keringat demi lestarinya kawasan mangrove.

Dilansir Tribun Kaltim, sebelum Mangrove Graha Indah menjadi lokasi ekowisata favorit dikunjungi banyak orang dari berbagai penjuru, daerah tersebut dulunya berstatus kritis dan tidak serupa layaknya hutan mangrove yang sesungguhnya.

Baca juga: Sosok Guru Dodo, Local Heroes Kaki Gunung Sawal Ciamis, Datangi Murid yang Tak Bisa Belajar Online

BERITA REKOMENDASI

Agus ingat betul, pada 1998, mangrove di Graha Indah kondisinya sangat buruk, banyak lahan mangrove rusak.

Mangrove banyak tercerabut dari tanah, lahan basah banyak yang gundul.

Kerusakan lahan mangrove di Giri Indah ini sekitar 40 persen dari total 150 hektar.

"Saya datang kondisi sudah parah. Rusak sekali. Saya langsung terpanggil untuk tanam-tanam," ungkapnya.

Kondisi kritis lahan mangrove tidak terlepas dari keserakahan beberapa orang tertentu yang menginginkan kenikmatan sesaat.

Baca juga: Jelajah Hutan Mangrove Lirang, Surga Tersembunyi di Bitung untuk Liburan Akhir Pekan


Ada pihak yang ingin menjadikan kawasan mangrove beralih fungsi sebagai kawasan pemukiman.

Segala tindakan yang mengancam kelestarian Mangrove ditolak tegas oleh suami Normina tersebut.

Agus berjuang mengadang setiap gerakan yang akan berupaya mengalihfungsikan mangrove.

Tentu saja melalui aksi nyatanya dengan menanam dan membersihkan kawasan mangrove, serta sesekali bersosilisasi mengenai manfaat terbesar mangrove Graha Indah.

Waktu itu, Agus tidak banyak berharap kepada bantuan pemerintah.

Upaya mengatasi lahan kritis mangrove, Agus melakukan secara mandiri. Jerih payahnya terkuras maksimal.

Baca juga: Berkenalan dengan Komunitas Sahabat Alam Sumut Peraih Penghargaan Local Heroes Tribun Network

Tenaga dan waktu dia gunakan untuk normalisasi lahan mangrove.

"Saya cari bibit-bibit di sekitaran. Mencari yang masih bagus. Ketemu pohon mangrove yang tumbuh kembang bagus saya ambil bibitnya. Saya tanam lagi ke tampat yang lain, yang di lahan rusak," katanya.

Pembiayaan yang dicurahkan Agus untuk mengelola mangrove Graha Indah semua berasal dari kantong pribadinya.

"Saya punya usaha advertising. Punya uang kelebihan dari kerja saya dari advertising saya gunakan untuk kembangkan mangrove," tuturnya.

Pertama kali memulai merapikan mangrove dia lakukan secara sendiri, setiap hari tanpa kata libur.

Dikira Gila

Agus bahkan sempat dikira sakit jawa oleh warga karena sibuk mengurus mangrove.

"Dibilang saya kurang kerjaan. Dibilang perusahaan saya sudah bangkrut, stres."

"Saya masuk ke air, kena becek lumpur, menanam mangrove, saya dibilang sudah gila," ungkap ayah dua anak ini.

Namun hal tersebut tak dihiraukan oleh Agus.

Hal tersebut justru semakin membuat semangatnya semakin menjadi-jadi.

"Orang menghina saya itu saya anggap biasa. Saya anggap sebagai cambuk untuk tambah semangat," tutur Agus.

Baca juga: Mengenal Patih Serunai dari Jambi, Mendapat Penghargaan Local Heroes dari Tribun Network

Dan terbukti hingga kini, mangrove Graha Indah ini sering dikunjungi warga.

Wajah mangrove Giri Indah telah bertumbuh rindang. Bekantan mulai bermunculan kembali.

Dahulu saat lahan kritis, binatang Bekantan sulit ditemui.

Setelah kawasan mangrove normal kembali, Bekantan pun kembali merebak.

Logikanya ada mangrove maka ada bekantan.

Mangrove merupakan rumah tinggal sekaligus sumber makanannya si bekantan.

"Sekarang bekantan yang ada di Graha Indah ini diperkirakan ada 600 ekor," ujarnya.

Baca juga: HP Inc Terbaik Pertama Brand Inovatif dan Pelopor Reinventing Local Heroes

Akan Lebih Giat

Sebelum mendapat penhargaan Local Heroes Award 2020, Agus Bei pernah mendapat penghargaan Kalpataru pada 2017 lalu.

"Atas penghargaan ini justru menjadi pemicu saya untuk lebih giat lagi," kata Agus.

Penghargaan Local Heroes Award 2020 ini disebut Agus diharapkan mampu memicu orang lain.

"Dengan keberadaan award saat ini, juga memicu sahabat saya, pelaku-pelaku yang lain untuk bergerak seperti apa yang dilakukan, bekerja tanpa pamrih, dan memberi asas manfaat bagi semua orang," ungkap Agus.

Baca juga: Berikut Profil 21 Local Heroes yang Mendapat Penghargaan dari Tribun Network

Biodata Agus Bei

Nama : Agus Bei

TTL : Banyuwangi 28 September 1968

Alamat : Perum Graha Indah, Balikpapan Utara, Balikpapan, Kalimantan Timur

Email : agusbei85@yahoo.co.id, mangrovecenter.graha@gmail.com

Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan : SLTA ( Sederajat )

Pengalaman Organisasi :

- Ketua NC KNPI Kecamatan Balikpapan Utara (Periode 2009 - 2012)

- Ketua PK. KNPI Kecamatan Balikpapan Utara (Periode 2012 - 2014)

- Ketua PAC Pemuda Pancasila Balikpapan Utara (Periode 2008- 2012)

- Ketua PAC Pemuda Pancasila Balikpapan Utara (Periode 2009 - 2013)

- Ketua PAC Pemuda Pancasila Balikpapan Utara (Periode 2014 - 2018)

- Ketua RT Kelurahan Batuampar (Periode 2006 - 2009)

- Ketua RT Kelurahan Batuampar (Periode 2009 -2011)

- Ketua RT Kelurahan Graha Indah (Pemekaran) (Periode 2012 - 2015)

- Ketua RT Kelurahan Graha Indah ( Pemekaran) (Periode 2016 - 2019)

- Ketua Pengelola Mangrove Center (16 Tahun)

Istri : Normina, S.Pd

Pekerjaan : PNS (Guru)

Anak :

- Reski Aprilia

- Nanda Dwilaksana

(Tribunnews.com/Gilang Putranto) (Tribunkaltim.co/Budi Susilo)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas