Gubernur Jabar Ridwan Kamil Terpilih sebagai Ketum ADPM
Kang Emil menegaskan ADPM tetap konsen mendorong pengelolaan sumber daya energi dari sektor migas secara optimal
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Provinsi Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas (ADPM) melalui musyawarah nasional (munas) ke IV yang berlangsung di Bali, Senin (21/12/2020).
Kang Emil --begitu Ridwan Kamil disapa-- menegaskan arah juang ADPM adalah mendorong kesejahteraan rakyat dengan mengimplementasikan sila ke V yakni Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, dari hasil kekayaan bumi berupa minyak dan gas (Migas).
"Saya diamanati menjadi Ketua ADPM lima tahun ke depan.
Insyaallah dalam satu bulan akan ada kepengurusan baru dan kita ada semangat sila ke V menjadi dasar perjuangan ADPM," ujar Kang Emil, dalam keterangannya, Senin (21/12/2020).
Secara prinsip, Kang Emil mengatakan dirinya akan melanjutkan berbagai program strategis yang dicanangkan oleh kepengurusan ADPM sebelumnya.
Baca juga: Minta Ridwan Kamil dan Mahfud MD Menahan Diri soal Kasus Rizieq Shihab, KIP: Biar Hukum Berjalan
Selain itu, dia juga harus merespon berbagai harapan anggota ADPM yang disampaikan dalam Munas ke IV.
"Tentu saya akan melanjutkan keberhasilan pengurusan sebelumnya.
Ada banyak harapan dari daerah penghasil migas, yang pertama; agar peran daerah bisa lebih besar dari yang sekarang, serta dapat memenuhi keadilan ekonomi dari sisi migas ini terus diperbaiki.
Juga ada harapan ADPM ini merespon juga potensi-potensi pergeseran sumber energi yang perlu diantisipasi," tuturnya.
Baca juga: Kesal Jalanan Rusak, Warga Kemangkon Purbalingga Larang Truk Pasir Melintas
Namun demikian, meski ke depannya ADPM akan melirik potensi sumber energi terbarukan, Kang Emil menegaskan ADPM tetap konsen mendorong pengelolaan sumber daya energi dari sektor migas secara optimal.
"Kita akan mengatisipasi berbagai sumber energi terbarukan tanpa meninggalkan Migas yang masih ada dalam 50 tahun ke depan," kata dia.