Polisi Jadwalkan Ulang Klarifikasi Haikal Hassan Terkait 'Cerita Mimpi Bertemu Rasulullah'
Sebelumnya Haikal tak bisa menghadiri undangan klarifikasi dari kepolisian dikarenakan memiliki kegiatan di Solo, Jawa Tengah.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Metro Jaya menjadwalkan ulang klarifikasi dari Sekjen Habib Rizieq Shihab Center yakni Haikal Hassan terkait cerita 'mimpi bertemu Rasulullah SAW'.
Sebelumnya Haikal tak bisa menghadiri undangan klarifikasi dari kepolisian dikarenakan memiliki kegiatan di Solo, Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pihaknya sudah mengagendakan pemanggilan kepada Haikal pada Rabu (23/12) besok.
"Besok hari Rabu (pemanggilan kembalinya)," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (22/12/2020).
Baca juga: Batal Penuhi Undangan Klarifikasi Polda Metro Jaya Hari Ini, Haikal Hassan Tengah Berada di Solo
Saat tidak hadir untuk pertama kalinya, Yusri mengatakan Haikal menyampaikan akan memenuhi undangan dari kepolisian sekembalinya dari Solo.
Namun untuk saat ini, belum diketahui apakah Haikal akan memenuhi panggilan tersebut atau tidak.
Adapun Yusri menyebjt surat klarifikasi telah dikirimkan kembali penyidik kepada Haikal.
"Dia (Haikal) sampaikan bahwa sekembalinya dari Solo atau besok itu dia akan hadir untuk menghadiri undangan panggilan penyidik Polda Metro Jaya," jelas Yusri.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen Habib Rizieq Shihab Center yakni Haikal Hassan tidak bisa memenuhi undangan klarifikasi dari kepolisian terkait cerita 'mimpi bertemu Rasulullah SAW'.
Sejatinya, Polda Metro Jaya mengagendakan pemanggilan terhadap Haikal Hassan pada hari ini, Senin (21/12) pukul 10.00 WIB.
"Ya betul, ada undangan panggilan klarifikasi (kepada Haikal Hassan, - red). Dijadwalkan pukul 10.00 WIB," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (21/12/2020).
Namun, Yusri telah mengkonfirmasi tidak bisa hadirnya Haikal Hassan. Yang bersangkutan disebutnya tengah berada di Solo, Jawa Tengah, karena ada kegiatan.
"Yang bersangkutan katanya tidak bisa hadir, karena ada kegiatan di Solo. Katanya hari ini tidak bisa hadir, maka kita jadwalkan lagi undangannya," kata dia.
"(Untuk penjadwalannya lagi) Nanti kita sampaikan ya, ini kan masih penyelidikan ya terkait kasus mimpi itu," imbuh Yusri.
Dikonfirmasi secara terpisah, Haikal Hassan membenarkan bahwa hari ini dirinya tengah berada di Solo dan tak bisa memenuhi undangan Polda Metro Jaya.
"Saya posisi di Solo. Sudah konfirmasi diundur (undangan klarifikasi dari kepolisian)," ujar Haikal Hassan, ketika dihubungi Tribunnews.com.
Sebelumnya diberitakan, Sekjen Habib Rizieq Shihab Center yakni Haikal Hassan dilaporkan ke polisi dengan tudingan menyebarkan berita bohong.
Pelapor dalam kasus ini yaitu Husein Shihab mengatakan melapor karena Haikal Hassan mengumbar cerita yang bersangkutan bermimpi bertemu Rasulullah SAW dalam pemakaman enam orang laskar FPI.
"Iya, saya melaporkan (Haikal Hassan) ke polisi. Benar," ujar Husein Shihab, saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (16/12/2020).
Husein mengatakan pelaporan ini bertujuan ingin memberikan efek jera agar orang yang memimpikan Rasulullah tidak mempublikasikannya ke masyarakat karena dapat menyesatkan jika menyematkan unsur politik di dalamnya.
"Kita itu ingin mencegah saja dan memberikan efek jera supaya orang yang bermimpi Rasulullah itu tidak semena-mena dipublikasikan ke masyarakat. Karena itu akan multitafsir dan menyesatkan kalau ternyata dipolitisir atau ada unsur-unsur politiknya dan kepentingannya disitu. Itu kan berbahaya," kata dia.
Husein juga menilai ceramah yang dilakukan Haikal Hassan seolah menggiring opini publik dengan menyebut enam orang laskar FPI yang tewas itu meninggal dalam keadaan syahid.
"Nah ini nanti yang dikhawatirkan karena kalau Haikal Hassan itu disana membawa-bawa Rasulullah seakan-akan yang enam orang itu wafat dalam keadaan syahid. Artinya mati dijalan yang benar. Ini berbahaya karena dapat dianggap perbuatan melawan hukum itu dibenarkan oleh mereka dan dipublikasikan," ungkapnya.
"Kalau hanya di kalangan mereka aja, kelompok mereka aja, it's ok, tapi ini viral, seluruh Indonesia. Itu berbahaya untuk demokrasi kita, bisa carut marut negara kita ini gara-gara informasi seperti itu," imbuhnya.
Husein mengatakan hal ini dikhawatirkan dapat menjadi preseden buruk di masyarakat jika dibiarkan begitu saja.
Apalagi jika seseorang yang memiliki pengaruh besar kemudian juga membawa-bawa Rasulullah, bukan tak mungkin pengikutnya akan mempercayai.
"Takutnya suatu hari nanti tiba-tiba ada Kyai besar punya pengaruh, karena atas nama kebencian terhadap negara kemudian bawa-bawa 'mimpi Rasul' dan bilang bahwa Rasul kasih restu supaya berjihad melawan polisi atau negara, kan bisa bahaya kalau itu dibiarkan," tegasnya.
Lebih lanjut, Husein menegaskan bukannya tak mempercayai orang yang bermimpi Rasulullah. Hanya saja akan lebih baik jika hal itu tidak diumbar. Karena jika diumbar akan menjadi fitnah.
"Bukan kita nggak percaya orang yang mimpi Rasulullah ya, kan zaman kakek nenek, habib dan ulama terdahulu juga pernah mimpi. Ada yang bilang 'apa kamu sama aja mau bilang pemimpi Rasulullah itu jangan dipercaya?' Bukan begitu juga maksudnya, ini kan konteksnya beda. Bukan lalu kita nggak percaya orang mimpi Rasulullah, kita percaya kok, tapi kan nggak diumbar. Kalau diumbar kan jadi fitnah akhirnya," tandasnya.
Laporan polisi itu tertuang pada nomor bukti laporan polisi TBL/7433/XII/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ. Pelapor dalam laporan polisi ini yakni Husein sendiri dan terlapor Haikal Hassan serta pemilik akun @wattisoemarsono.
Untuk pasal yang dilaporkan yaitu Pasal 28 ayat 2 UU RI nomor 19 tahub 2016 tentang ITE dan atau Pasal 156 huruf A KUHP dan atau Pasal 14-15 UU nomor 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Pasal tersebut berkaitan dengan tindak pidana menyebarkan berita bohong menyebabkan keonaran dan rasa kebencian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.