Cerita Risma: Disiplin Kerja, Kerap Dianggap Galak hingga Diteror Orang Pakai Ular
Tri Rismaharini ditunjuk Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Sosial yang baru menggantikan rekan sejawatnya di PDIP Juliari Batubara.
Editor: Hasanudin Aco
Meski begitu, Risma mengatakan mendapatkan banyak dukungan dari warga sekitar.
"Ada yang nuntut saya Rp1 triliun dan saya pikir duit dari mana. Tapi ternyata yang bela orang Dolly semua dan mereka masuk ke pengadilan," ungkap Risma.
Kini, Risma mengatakan banyak manfaat yang didapatkan dari penutupan Gang Dolly dari masyarakat setempat.
Risma berpesan agar masyarakat jangan takut, jika berbuat untuk kebaikan masyarakat.
"Betapa bahagianya mereka yang dulu enggak pernah rasakan kebebasan, dulu anak anak jam 5 sore sudah masuk ke rumah. Sekarang mereka bisa bermain, bisa belajar. Jadi coba bayangkan, kalau kita lakukan dengan sungguh-sungguh Insya Allah bisa kembali kepada kita, enggak usah takut," pungkas Risma.
5. Ajak Kerjasama
Tri Rismaharini menilai tugas yang dijalani di Kemensos merupakan ibadah.
Dirinya mengajak jajaran Kemensos untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
"Ayo mari sama-sama berikan yang terbaik dari kita sesuai dengan tugas kita, karena semua ini, kalau semua dibilang kerja itu ibadah. Ya kalau di Kemensos ibadah, ibadah rangkap berapa itu," kata Risma.
Risma meminta jajaran Kemensos untuk menangani masalah sosial dengan tulus dan ikhlas.
Baca juga: Cerita Tri Rismaharini Masih Belum Percaya Jadi Menteri Sosial Hingga Minta Diantar Menko PMK
"Tapi memang kita benar-benar harus dengan tulus dan ikhlas," ucap Risma.
Menurut Risma, satu kebaikan akan berbuah kebaikan yang lainnya.
Sehingga dirinya meminta jajaran Kemensos untuk siap membantu masyarakat.
Saat ini, menurut Risma, banyak masyarakat yang membutuhkan bantuan.
"Coba bayangkan kalau kita bisa membantu satu orang saja, kemudian orang itu karena kita bantu bisa menghidupi keluarganya. Mungkin dia punya jumlah keluarga tiga anak dan satu istri. Coba bayangkan kita bisa bantu segitu banyaknya orang, mungkin mereka bisa pada sekolah," ujar Risma.
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Bakal Pulang Pergi Jakarta-Surabaya Karena Merangkap Jadi Wali Kota
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah melantik Tri Rismaharini sebagai menteri sosial di Istana Negara pada Rabu (23/12/2020).
Risma menggantikan Juliari Batubara yang tersangkut kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020.
Dirinya dilantik bersama lima menteri lainnya dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM).
Sosok Tri Rismaharini
Tri Rismaharini merupakan wanita kelahiran Kediri, 20 November 1961.
Dia menjabat sebagai Wali Kota Surabaya selama dua periode.
Risma merupakan wanita pertama yang terpilih sebagai Wali Kota Surabaya sepanjang sejarah yakni pada periode pertama 2010-2015 dan periode kedua 2015-2020.
Adapun riwayat pendidikan, Risma menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Negeri Kediri dan lulus pada tahun 1973.
Baca juga: Penunjukan Menteri dan Wamen Prerogatif Presiden, Jika Butuh Bisa Tunjuk Wakil untuk Risma
Ia melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Surabaya dan lulus pada tahun 1976.
Kemudian, melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 5 Surabaya dan lulus pada tahun 1980.
Risma melanjutkan pendidikan sarjana di jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan lulus pada tahun 1987.
Kemudian, pendidikan pascasarjana Manajemen Pembangunan Kota di Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang lulus pada tahun 2002.
Pada 4 Maret 2015, Risma mendapatkan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa dari ITS, yang diberikan dari bidang Manajemen Pembangunan Kota di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan.
Selama memimpin Surabaya, ia pernah meriah penghargaan Adipura, pada tahun 2011, 2012, 2013, dan 2014 untuk kategori kota metropolitan.
Selain itu, ia berhasil menjadikan Kota Surabaya menjadi kota yang terbaik partisipasinya se-Asia Pasifik pada tahun 2012 versi Citynet atas keberhasilan pemerintah kota dan partisipasi rakyat dalam mengelola lingkungan.
Sumber: Tribunnews.com/Kompas.com