Kaleidoskop Maret 2020: Kasus Covid-19 Pertama di Indonesia hingga Pelajar SMP Bunuh Bocah 6 Tahun
Berikut beberapa peristiwa dan isu penting yang terjadi selama bulan Maret 2020. Ada temuan kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
Diketahui, dua WNI tersebut tertular corona dari warga negara Jepang yang melakukan kontak dengannya.
Saat ini, warga negara Jepang tersebut tengah dirawat di Malaysia.
Sebelumnya, ia sempat berkunjung ke Indonesia.
"Minggu yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan di cek disana ternyata positif corona."
"Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa ditelusuri dan ketemu," jelas Jokowi melansir dari Tayangan Youtube Kompas TV, Senin (2/3/2020).
Jokowi menjelaskan, setelah ditelusuri, ternyata WN Jepang yang dinyatakan positif telah melakukan kontak dengan dua WNI.
3. Mahkamah Agung (MA) Batalkan Kenaikan Iuran BPJS
MA resmi membatalkan kenaikan Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Setelah menjadi polemik, akhirnya keputusan Peraturan Presiden (Perpres) 75 Tahun 2019 tentang Jaminan Kesehatan resmi dibatalkan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menanggapi keputusan MA ini.
Ia mengaku akan melihat seberapa pengaruh keputusan ini terhadap asuransi kesehatan pelat merah itu.
Baca juga: Kaleidoskop 2020 : Pernikahan Viral di Lombok, Pelajar Nikahi 2 Gadis hingga Mahar Ayam Bakar
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Buronan Kelas Kakap Berhasil Ditangkap, Menteri Sampai Kabareskrim Ikut Menjemput
Meskipun sebelum adanya keputusan ini kondisi keuangan BPJS masih negatif.
"Kita lihat lagi implikasinya kepada BPJS kalau dia secara keuangan berpengaruh ya nanti kita lihat bagaimana BPJS kesehatan akan bisa sustain dari sisi untuk memberikan jasa kesehatan kepada masayarakat secara luas."
"Namun dari sisi keuangan mereka memiliki karena sampai dengan akhir Desember kondisi keuangan BPJS meskipun sudah saya tambahkan Rp 15 Trilliun dia masih negatif," ungkapnya dilansir YouTube Kompas TV, Selasa (10/3/2020).