Kaleidoskop 2020: Tahun Terberat bagi Diplomasi Perdamaian dan Kemanusian Indonesia
Tahun 2020 dapat dikatakan menjadi tahun terberat bagi diplomasi perdamaian dan kemanusiaan Indonesia dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2020 dapat dikatakan menjadi tahun terberat bagi diplomasi perdamaian dan kemanusiaan Indonesia dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi mengatakan persaingan dan ketidakpastian semakin meningkat ditambah terjadinya pandemi Covid-19 dan dampaknya terhadap kesehatan, sosial, serta ekonomi.
“Tantangan ini tentunya juga dirasakan Indonesia, apalagi Indonesia saat ini duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,” kata Menlu dalam konferensi pers (22/10/2020).
Menlu berujar diplomasi perdamaian dan kemanusiaan menjadi perhatian kontribusi Indonesia.
Penghormatan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional dan UN Charter terus ditegakkan, termasuk isu kedaulatan dan hak berdaulat.
Baca juga: 10 Bulan Pandemi Covid-19, Masyarakat Dilanda Demam Cupang, Bersepeda dan Tanaman Hias
Di saat yang sama, di tengah menajamnya perbedaan, diplomasi Indonesia terus memainkan peran sebagai bridge builder.
Diplomasi Indonesia berusaha menekankan pentingnya inklusivitas, sehingga tidak ada yang merasa tertinggal dan dipojokkan.
“Semangat kerja sama dan bukan zerosum selalu ditekankan,” kata Menlu.
Terdapat beberapa refocusing prioritas kerja diplomasi Indonesia, terkait perlindungan terhadap WNI, membantu Pemerintah mengelola pandemi, baik dari sisi kesehatan maupun dampak sosial ekonomi; dan yang ketiga terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas dunia.
1. Perlindungan WNI: Evakuasi WNI, Hingga Masalah ABK
Untuk perlindungan WNI, selama satu tahun ini, hal-hal yang telah kita lakukan antara lain pelaksanaan dua kali evakuasi dari Wuhan dan Kapal Diamond Princess di Yokohama dengan jumlah WNI yang dievakuasi 306 orang;
Kemudian fasilitasi repatriasi WNI dari 62 negara, dengan total 158.446 orang, termasuk ABK dan JT dari berbagai belahan dunia.
Selanjutnya pemberian bantuan logistik kepada WNI paling rentan sebanyak 531,533 paket.
Pendampingan dan bantuan bagi 1.654 WNI yang positif terinfeksi covid yang tersebar di 61 negara/wilayah dan 29 kapal.
Baca juga: UPDATE 29 Desember: Total 2.447 WNI Positif Virus Corona di Luar Negeri, 600 Orang Dalam Perawatan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.