Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

WHO Belum Terima Laporan Adanya Varian Baru Covid-19 yang Lebih Cepat Menular di Indonesia

WHO menyebut belum menerima laporan adanya mutasi baru Covid-19 di Indonesia yang disebut lebih cepat menular.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Gigih
zoom-in WHO Belum Terima Laporan Adanya Varian Baru Covid-19 yang Lebih Cepat Menular di Indonesia
The Scotsman
ILUSTRASI varian baru virus corona. WHO menyebut belum menerima laporan adanya mutasi baru Covid-19 di Indonesia yang disebut lebih cepat menular. 

"Bukan hanya 3M tapi didampingi oleh 3 T harus sama kuatnya."

"Ini yang akan menekan virus tersebut dan otomasis akan menekan mutasinya juga," tutur Diah.

Kata Menkes soal mutasi baru Covid-19

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan tentang mutasi baru virus corona atau Covid-19.

Adapun, varian baru virus corona yang muncul di Inggris ini bernama B117.

Menurutnya, mutasi virus ini terbukti lebuh mudah menular.

Baca juga: Ada Mutasi Virus Corona, Vaksinolog : Tak Pengaruhi Efektivitas Vaksin

Namun, mutasi virus ini belum terbukti lebih parah dibanding strain virus Covid-19 sebelumnya.

BERITA TERKAIT

Bahkan, mutasi virus ini juga dapat dideteksi dengan menggunakan tes swab PCR.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memaparkan strain atau variasi baru virus corona
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin saat memaparkan strain atau variasi baru virus corona (Tangkap layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)

"Virus ini bisa dideteksi dengan alat deteksi ada sekarang seperti swab antigen dan swab PCR," ujar Budi, dikutip dari tayangan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (30/12/2020).

Ia juga menyebut hingga kini keberadaan virus tersebut belum ditemukan di Indonesia.

Sebab, untuk menemukan virus tersebut harus mengurutkan lebih dahulu informasi genetik dari virusnya.

Baca juga: Menkes Kerahkan 12 Laboratorium untuk Deteksi Varian Baru Virus Corona 

"Apakah ada di Indonesia? Sampai sekarang kita belum tahu, karena untuk bisa mendeteksi harus dilakukan whole genome sequencing."

"Harus di-sequence (diurutkan, red) informasi genetik dari virus ini," kata Budi.

Petugas medis melayani swab test (tes usap) Covid-19 secara drive thru di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (16/12/2020). Satgas Covid-19 Nasional mencatat, kapasitas tes di laboratorium turun dari 96,35 persen di pekan pertama Desember menjadi 81,9 persen pada pekan kedua Desember, salah satu penyebabnya adalah kegiatan Pilkada Serentak yang dilaksanakan pada 9 Desember lalu. Tribunnews/Jeprima
Petugas medis melayani swab test (tes usap) Covid-19 secara drive thru di Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (16/12/2020). Satgas Covid-19 Nasional mencatat, kapasitas tes di laboratorium turun dari 96,35 persen di pekan pertama Desember menjadi 81,9 persen pada pekan kedua Desember, salah satu penyebabnya adalah kegiatan Pilkada Serentak yang dilaksanakan pada 9 Desember lalu. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk tetap memperbarui perkembangan informasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas