Jadi Kader JKN Kebanggaan Tersendiri Bagi Dede
Kader JKN merupakan individu yang bekerja sama sebagai mitra BPJS Kesehatan berdasarkan hubungan kemitraan yang
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Dalam rangka meningkatkan kemampuan pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan melakukan berbagai upaya, salah satunya yaitu dengan peningkatan Revenue Collection melalui Optimalisasi fungsi Kader JKN.
Kader JKN merupakan individu yang bekerja sama sebagai mitra BPJS Kesehatan berdasarkan hubungan kemitraan yang menjalankan sebagian fungsi BPJS Kesehatan dalam suatu wilayah tertentu.
Kader JKN menjadi sangat perlu mengingat Kader JKN berasal dari masyarakat, tumbuh, dan berkembang di lingkungan tersebut. Oleh karenanya pendekatan terhadap Peserta diharapkan akan lebih mudah.
Baca juga: BPJS Kesehatan: Masalah Data Kepesertaan JKN-KIS Sudah Tuntas Ditindaklanjuti
Adapun Dede Soebarna (54) merupakan salah satu Kader JKN yang hadir langsung di tengah peserta JKN-KIS, khususnya wilayah Purwakarta.
Ia yang telah bergabung menjadi Kader JKN cukup lama ini merasa bangga dapat berpartisipasi dalam penyelenggaraan Program JKN-KIS.
“Saya sudah cukup lama bergabung menjadi Kader JKN, sangat menyenangkan karena saya dapat melakukan satu kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Apalagi saya mendapat tugas untuk daerah dekat dengan tempat tinggal saya, sehingga orang-orang disekitar saya kalau butuh informasi seputar JKN-KIS dapat menghubungi saya.
Rasanya bangga sekali bisa memberi informasi yang benar kepada mereka,” tutur Dede, Senin (28/12).
Baca juga: Bisa Urus BPJS Kesehatan Tanpa Tatap Muka, Perangkat Desa di Cilacap Puas dengan Layanan PANDAWA
Kader JKN merupakan orang yang memiliki kapasitas sesuai dengan kriteria tertentu dan direkrut oleh BPJS Kesehatan sebagai mitra, untuk melakukan fungsi tertentu di suatu wilayah tertentu, yaitu Fungsi Pengingat dan Pengumpul Iuran, Fungsi Pemasaran Sosial, Fungsi Kepesertaan, Fungsi Pemberi Informasi dan menerima Keluhan.
Menurut pengakuan Dede, banyak suka dan duka menjadi Kader JKN yang telah dialaminya, namun semuanya itu dia jadikan sebagai pemacu semangat untuk lebih baik lagi.
“Yang paling utama sebagai Kader JKN adalah kita harus banyak mengadakan kunjungan dan sosialisasi langsung ke masyarakat, lalu banyak menyimpan informasi juga ke ketua RT dan RW.
Baca juga: Bendahara RS Gelapkan Dana BPJS hingga Rp 1,5 Miliar, 6 Bulan Palsukan Tanda Tangan Direktur
Menurut saya hal itu sangat penting, apalagi pada masa pandemi seperti ini. Kebanyakan masyarakat itu tidak tahu harus bertanya kepada siapa, jadi kita simpan informasi-informasi ke orang terdekat dan paling mereka percayai.
Saya melakukan banyak sosialisasi langsung tetap dengan melakukan protokol kesehatan, makanya banyak peserta JKN yang membayar iuran,” lanjut Dede.
Lebih lanjut, sejak menjadi Kader JKN, dirinya banyak mendapatkan keluarga baru, teman baru, dan dapat langsung bercengkrama dengan masyarakat.
Dede mengaku sangat bangga menjadi Kader JKN, karena dirinya telah turut ambil bagian dalam menyukseskan Program JKN-KIS.
Dede berharap agar seluruh peserta JKN-KIS maupun masyarakat tidak segan-segan menanyakan informasi seputar Program JKN-KIS kepada Kader JKN di daerahnya masing-masing. (BS/vk)