Kasus Covid-19 Melonjak, Pemerintah akan Tambah 10 Ribu Nakes dan Lakukan Vaksinasi Minggu Depan
Kasus virus corona melonjak tajam, pemerintah akan menambah 10.000 tenaga medis dan kesehatan hingga lakukan vaksinasi minggu depan.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, akan menambah jumlah tenaga kesehatan untuk merawat pasien Covid-19.
Penambahan tersebut merujuk pada melonjaknya kasus Covid-19 aktif di Indonesia.
"Kementerian Kesehatan akan menambah jumlah tenaga kesehatan targetnya 10.000 (tenaga kesehatan)."
"Utamanya sebanyak 7.900 perawat dari 141 fasilitas kesehatan," kata Airlangga, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (4/1/2021).
Baca juga: Menko Airlangga: Pandemi Menjadikan RI Semakin Berdaya Tahan
Baca juga: Saat Ini, Indonesia Berada di Puncak Risiko Penularan Covid-19 dan Kematian Nakes Tertinggi se-Asia
Selain itu, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) itu juga menyampaikan perkembangan terbaru pasien Covid-19 di Indonesia.
Menurutnya, data pemerintah hingga Minggu (3/1/2021) mencatat kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 110.679 jiwa.
Jumlah kasus aktif ini diketahui berdasarkan pengurangan total pasien yang sembuh dan meninggal dunia.
Selain menambah tenaga kesehatan, kapasitas tempat tidur di rumah sakit (RS) juga akan ditingkatkan.
Airlangga menuturkan, pemerintah akan menambah ketersediaan tempat tidur hingga 30 persen untuk merawat pasien Covid-19.
"Pemerintah Pusat akan melakukan (koordinasi, red) dengan rumah sakit-rumah sakit pemerintah perawatan."
"Alokasi untuk penanganan Covid-19 ditingkatkan menjadi 30 persen dan Menteri Kesehatan akan mempersiapkan hal tersebut," jelasnya.
Baca juga: Menko Airlangga: Tahun 2021 Kembali Kerja, Kembali Kembangkan Usaha, Manfaatkan Peluang
Baca juga: Kematian Tenaga Medis di Indonesia Peringkat 5 Besar di Dunia, 504 Nakes Meninggal Akibat Covid-19
Pemerintah juga akan mendorong penguatan implementasi tata laksana Protokol Kesehatan Covid-19.
Terutama penguatan protokol kesehatan di fasilitas kesehatan nonrujukan.
Airlangga juga menyebut perlunya penerapan 3T (Testing, Tracing, dan Treatment) secara tepat sasaran.
"Pemerintah terus mendorong peningkatan daripada surveilans, baik itu tes, lacak, maupun isolasi," ujarnya.
Vaksinasi akan dimulai minggu depan
Lebih lanjut, Airlangga juga menyampaikan perkembangan terbaru mengenai vaksin virus corona atau Covid-19.
Menurutnya, pemerintah akan memulai pelaksanaan vaksinasi dalam waktu dekat.
Hingga kini, pemerintah masih menunggu izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Bila izin tersebut sudah didapatkan, maka program vaksinasi Covid-19 bisa dimulai pada minggu depan.
Baca juga: Menko Airlangga: Vaksin Covid-19 Sudah Didistribusikan ke Daerah Mulai Januari 2021
Baca juga: 40.000 Dosis Vaksin Covid-19 Pertama di Sumatera Utara Diprioritaskan Untuk Tenaga Kesehatan
"Kemudian tadi dilaporkan pula vaksinasi Covid-19 segera dilakukan yang dijadwalkan minggu depan atau pertengahan bulan."
"Ini tentu menunggu daripada Emergency Use Authorization (EUA) daripada Badan POM dan juga terkait dengan kehalalan," ujarnya.
Pemerintah juga terus berupaya mengamankan ketersediaan vaksin untuk memenuhi kebutuhan di masyarakat.
Upaya itu terus dilakukan melalui kerja sama dengan AstraZeneca, Pfizer, Novavax, maupun GAVI.
Airlangga juga berharap pelaksanaan vaksinasi dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Kendati demikian, ia menyebut kedisiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan terus dibutuhkan.
Sebab, pandemi Covid-19 tidak serta merta berakhir setelah program vaksinasi dilaksanakan.
Terlebih, pelaksanaan vaksinasi kepada sekitar 182 juta rakyat Indonesia juga membutuhkan waktu.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Dijadwalkan Pekan Depan, Berlangsung 4 Tahap, Ini Penjelasannya
Baca juga: Ketua Tim Uji Klinis: Vaksin Covid-19 Sinovac Miliki Keamanan yang Cukup Baik
"Bapak Presiden tentu berharap kegiatan vaksinasi maupun kedisiplinan masyarakat itu harus berjalan seiring."
"Selain dengan vaksinasi, kedisiplinan masyarakat itu harus tetap dijaga," jelasnya.
Terakhir, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat di masa pandemi Covid-19 ini.
Terutama dalam menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan) dan menghindari kerumunan.
(Tribunnews.com/Maliana)