Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Satgas Pangan Polri Sidak ke Gudang Importir Kedelai, Penimbun Kedelai Bakal Dipidana

Satgas Pangan Polri melakukan pengecekan ke sejumlah gudang importir kedelai, jika ditemukan dugaan pidana, bakal dilakukan penegakan hukum.

Penulis: Yulis
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Satgas Pangan Polri Sidak ke Gudang Importir Kedelai, Penimbun Kedelai Bakal Dipidana
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Pengrajin tempe di Kawasan Kampung Sawah, Johar Baru, Jakarta Pusat, mengolah kedelai, Sabtu (2/1/2020). Sejumlah pengrajin tempe dikawasan itu, melakukan aksi mogok produksi imbas dari harga kedelai melonjak tinggi. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merespon kenaikan harga kedelai, Satgas Pangan Polri langsung turun tangan melakukan pengecekan ke sejumlah gudang importir kedelai.

Pada Selasa (5/1/2021) kemarin, Satgas Pangan Polri mengecek tiga gudang yang berlokasi di Bekasi dan Tangerang.

"Polri merespon kelangkaan kedelai di pasar terutama importir, apabila di temukan dugaan pidana, Satgas Pangan lakukan penegakan hukum, " tegas Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, Rabu (6/1/2021). 

Jenderal bintang dua ini menjelaskan dari pengecekan di gudang PT Segitiga Agro Mandiri yang terletak di Kp Pegadungan, Tarumajaya Bekasi Jawa Barat diketahui perusahaan tersebut bergerak dibidang impor Kedelai ex Amerika dengan kapasitas antara 6.000 - 7.000 ton per bulan.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Pedagang Mogok, Warga Tidak Bisa Makan Tempe Orek, Jokowi Diminta Turun Tangan

Kedelai import tersebut selain diperuntukan bagi pemenuhan industri tahu dan tempe untuk kwalitas II juga dipergunakan untuk proses pakan ternak dan proses pembuatan minyak kedelai serta produk turunan lainya.

Distribusi ke UMKM industri tahu dan tempe ke wilayah Jabodetabek dan Bandung Jawa Barat dengan pendistribusian antara 250 - 300 ton / hari dan stok tersisa saat ini sebanyak 2.500 ton.

Kacang kedelai tersebut disalurkan melalui distributor dengan harga saat ini Rp 8.600/kg terjadi kenaikan sekitar Rp 1.000 sejak pertengahan bulan Desember 2020.

BERITA TERKAIT

Didapat informasi dari Staff Perusahaan tersebut Kenaikan harga disebabkan karena selain harga beli di negara asal terjadi kenaikan yang sebelumnya 6.800 menjadi 8.300 juga disebabkan sejak pertengahan bulan Oktober - Desember 2020 kapal yang langsung tujuan Indonesia sangat jarang sehingga menggunakan angkutan tujuan singapore dan sering terjadinya delay dikarenakan menunggu waktu dalam konekting ke Indonesia sehingga keterlambatan antara 2 - 3 minggu.

Baca juga: Perajin Tempe Sempat Mogok, Polisi Sidak Gudang Importir Kedelai, Selidiki Dugaan Penimbunan

Berikutnya di gudang PT. FKS Mitra Agro di Cikupa Tangerang, didapatkan pada tanggal 31 Desember 2020 kedelai masuk sebanyak 533,29 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 79 ton, sisa stok per 31 Desember 2020 sebanyak 474,29 ton.

Pada tanggal 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 460,22 ton dan sudah didistribusikan sebanyak 76 ton, sisa stok per 4 Januari sebanyak 384,22 ton. Sisa stok per tanggal 5 Januari 2021 sebanyak 858,51 ton.

Terakhir di PT. Sungai Budi, Batu Ceper Kota Tangerang Banten, bahwa pada 4 Januari 2021 kedelai masuk sebanyak 400 ton dan sebanyak 300 ton sudah siap didistribusikan ke konsumen, sehingga sisa stok saat ini per 5 Januari 2021 sebanyak 100 ton.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas