Bebasnya Abu Bakar Ba'asyir Membuat Cemas Korban Bom Bali Meski Mengaku Sudah Memaafkan
Theolina Marpaung, Sekretaris Paguyuban Korban Bom Bali, mengaku risau dengan pembebasan Abubakar Ba'asyir.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
Disambut Takbir
Warga Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki menyambut kepulangan Abubakar Baasyir Mereka tampak semangat menyambut kepulangan Abubakar Ba'asyir.
Pekikan takbir beberapa kali terdengar setibanya rombongan Abubakar Ba'asyir tiba di Pondok Pesantren Al - Mukmin, Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dari pantauan Tribun, Abubakar Ba'asyir terlihat menggunakan kursi roda.
Sambil berbusana putih-putih, ia disambut warga Pondok Pesantren Al - Mukmin.
Ba'asyir tiba di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Mukmin Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah pukul 13.40 WIB.
Pantauan di lapangan, Abubakar Ba'asyir datang dengan mobil dan langsung masuk dalam pondok pesantren.
Ada mobil hitam yang masuk pertama kemudian diikuti mobil putih. Ia melambaikan tangan kepada warga yang sudah menunggunya di Ponpes Ngruki.
Menurut pengacara Ba'asyir, Achmad Michdan, saat tiba di Pondok Pesantren Ngruki, Ba'asyir menjalani pemeriksaan kesehatan kedua.
"Sebelum bebas, tadi dites kesehatannya. Semua baik, tensi dan detak jantungnya baik, dan seluruhnya sehat," ucapnya.
Selama perjalanan dengan menggunakan mobil dari Bogor ke Sukoharjo, Ba'asyir tidak ada keluhan. Michdan mengatakan, kepulangan Ba'asyir ini dikawal oleh BNPT, Densus 88, dan petugas Lapas.
"Pengamanan perjalanan kita serahkan kepada densus. Dan itu dilakukan secara estafet, karena melewati beberapa wilayah dari Jabar ke Jateng," kata dia.
"Kami ucapkan terima kasih kepada densus, dalam kondisi pandemi memang butuh pengamanan," tambah Michdan.
Panitia Penjemputan Abubakar Ba'asyir, Endro Sudarsono menambahkan, pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia telah jalani tes Covid-19 sebelum pulang.