Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Panglima TNI Siagakan Armada untuk Membantu
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjantosiap mengerahkan jajarannya dari armada udara dan laut untuk mencari pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyatakan siap mengerahkan jajarannya dari armada udara dan laut untuk mencari pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak.
Dikabarkan, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak hilang kontak dan diduga jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
Hadi mengatakan armada udara di Lanud Halim dan armada TNI AL akan disiapkan untuk membantu misi Search and Rescue (SAR).
“Satuan Angkatan Laut terdekat ada di Tanjung Pasir di Tangerang di pesisir utara Teluk Jakarta. Pesawat TNI AU ada di Lanud Halim Perdana Kusuma. Demikian juga potensi SAR lainnya dari TNI disiagakan untuk membantu,” kata Hadi, Sabtu (9/1/2021).
Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air Hilang Kontak, Menhub Budi Karya Langsung Datangi Terminal 2D Bandara Soetta
Baca juga: Flightradar24 : Pesawat Sriwijaya Jakarta-Pontianak Hilang Kontak Setelah 4 Menit Lepas Landas
Hadi mengatakan Lanud Halim Perdanakusuma memiliki sejumlah pesawat angkut di beberapa skadron udara yang bisa digunakan untuk misi SAR.
Tak hanya itu, terdapat pula skadron helikopter di Lanud Atang Sanjaya, Bogor.
Sementara armada laut berada di Kolinlamil, Tanjung Priok dan Pos TNI AL Tanjung Pasir Tangerang.
Beberapa satuan TNI AD juga terdapat di sekitar Teluk Jakarta.
Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak dengan kode SJY 182 hilang kontak pada Sabtu, (9/1/2021).
Hal itu disampaikan juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati kepada wartawan.
"Telah terjadi lost contact pesawat udara Sriwijaya rute Jakarta - Pontianak dengan call sign SJY 182," kata dia.
Menurutnya kontak terakhir pesawat tersebut dengan menara pengawas terjadi pukul 14.40 WIB.
Sejumlah pihak menurutnya saat ini sedang menginvestigasi kejadian tersebut.
"Saat ini tengah dalam investigasi dan tengah dikoordinasikan dengan BASARNAS dan KNKT. Kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut jika sudah ada perkembangan lain," pungkasnya.