Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

SPI Gelar Diskusi Publik Bertajuk ‘Sosok Kapolri Baru, Negara Butuh Apa?’

Dalam pandangan SPI, lanjutnya, Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi bukan karena faktor kedekatan emosional semata.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in SPI Gelar Diskusi Publik Bertajuk ‘Sosok Kapolri Baru, Negara Butuh Apa?’
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO
Ketua Umum Sahabat Polisi, Fonda Tangguh. TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sahabat Polisi Indonesia (SPI) menggelar diskusi publik yang membahas seputar dinamika jelang pergantian pucuk pimpinan Polri.

Diskusi publik bertemakan ‘Sosok Kapolri Baru, Negara Butuh Apa?’.

Baca juga: Ini Sepak Terjang 5 Calon Kapolri Pengganti Idham Aziz yang Direkomendasikan Kompolnas Pada Jokowi

Lewat diskusi tersebut, SPI berupaya memberikan kontribusi, gagasan atau pemikiran tentang sosok Kapolri yang hingga hari masih misterius, meski sejumlah nama sedang santer dibicarakan di lini massa.

"Kami berharap bahwa forum dialog yang kami gagas ini bisa setidaknya memberikan kontribusi pemikiran dalam menentukan kriteria yang paling ideal sesuai kebutuhan negara saat ini," ujar Ketua Umum DPP SPI, Fonda Tangguh di Wisma Lumbini, Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Gisella Anastasia Tidak Ditahan Polisi dan Diizinkan Pulang ke Rumah, Ini Pertimbangan Penyidik

Dalam pandangan SPI, lanjutnya, Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi bukan karena faktor kedekatan emosional semata.

“Tapi memilih tokoh perwira tinggi yang bisa memenuhi kebutuhan bernegara hari ini,” tegas Fonda.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia Muhammad Anas, RA dalam forum diskusi tersebut menyatakan bahwa Kapolri yang dipilih Jokowi boleh jadi menyuguhkan keputusan politik sensasional.

"Dimana Kapolri baru, boleh jadi tidak populer atau sosok perwira tinggi yang jarang disebut di media dan kurang dikenal publik,” ujar Anas.

Baca juga: 2 Alasan Polisi Tak Lakukan Penahanan Terhadap Gisella Anastasia Dalam Kasus Video Syur

BERITA REKOMENDASI

Boleh jadi, tambah dia, tidak seperti biasanya. “Yaitu bukan berasal dari Akpol atau bahkan tidak pernah menjabat posisi strategis selama masa dinas,"sambungnya.

Anas menambahkan, yang menarik jika tradisi penentuan Kapolri ada perubahan, misalnya selama ini hanya satu nama yang dikirim ke DPR, sekarang lebih.

"Presiden Jokowi perlu membuat tradisi baru dengan mengundang semua Pati yang memenuhi syarat secara kepangkatan dan karir untuk mengikuti fit and proper test, agar presiden bisa menilai sendiri siapa sosok Kapolri yang sesuai visinya,” pungkas Anas.

Baca juga: Ramalan Zodiak Sabtu 9 Januari 2021 Libra Pakai Nalar, Capricorn Selesaikan Kasus, Gemini Berlindung

Selain Anas, diskusi publik yang digelar secara virtual juga menghadirkan narasumber beberapa tokoh, salah satunya Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin.

Seperti diketahui, Sahabat Polisi Indonesia adalah organisasi yang dibentuk sebagai sarana untuk menjembatani hubungan positif antara masyarakat dengan kepolisian. Muaranya demi menciptakan tatanan kehidupan yang aman dan damai. (Theo Yonathan Simon Laturiuw/Warta Kota)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas