TNI AU Siagakan Helikopter dan Fix Wing Cari Pesawat Sriwijaya SJ-182
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, pada pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1/2020).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Udara (AU) menyiagakan helikopter dan pesawat fix wing untuk mendukung operasi pencarian dan pertolongan pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
Pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta - Pontianak hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, pada pukul 14.40 WIB pada Sabtu (9/1/2020).
"Helikopter Super Puma NAS-332 Skadron Udara 6, dan EC-725 Caracal Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja Bogor, serta personel SAR dari Korpaskhas telah disiagakan," kata Kadispenau Marsma TNI Indan Gilang dalam keterangannya.
Baca juga: Situs Flightradar24 Catat Pesawat Sriwijaya SJ182 Turun Dratis dari Ketinggian 10 Ribu Kaki
Selain helikopter, kata Gilang, TNI AU juga menyiapkan pesawat fix wing Boeing 737 Intai Maritim Skadron Udara 5 Lanud Sultan Hasanudin Makassar, dan CN-295 Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ-218 take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB.
Baca juga: Usia Pesawat Sriwijaya Rute Jakarta-Pontianak yang Jatuh 26 Tahun
Pesawat tersebut dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB, hilang kontak di atas pulau Lancang Kepulauan Seribu.
Basarnas Bergerak ke Kepulauan Seribu
Badan SAR Nasional (Basarnas) memastikan petugas mereka sudah mengarah ke perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Diketahui, di sana adalah lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182.
"Malam ini kita cari titik lokasi tempat pesawat itu jatuh, dengan harapan besok pagi kita lakukan pencarian dan pendalaman," kata Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (9/1/2021).
Sore tadi, Bambang mengatakan, anggota Basarnas sudah menuju ke lokasi diduga jatuhnya pesawat tersebut, yakni antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.
"Kedalaman di Pulau Lancang dan Pulau Laki maksimal 20-23 meter. Kita belum tahu pasti dimana lokasinya," lanjutnya
Tak hanya Basarnas, Kantor SAR Jakarta pun sudah menuju lokasi tersebut dan menemukan puing-puing.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.