Duka Jokowi untuk Korban Sriwijaya Air SJ 182, Terus Pantau Perkembangan Pencarian dan Evakuasi
Jokowi telah menginstruksikan Menhub beserta jajaran terkait seperti Basarnas dan TNI maupun Polri untuk mepercepat proses evakuasi kepada korban.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan bela sungkawa atas musibah yang terjadi pada pesawat Boeing 737-500 milik maskapai Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu.
Presiden Jokowi juga meminta KNKT segera melakukan kajian dan penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
"Saya atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita yang menadalam atas terjadinya musibah ini," kata Presiden dalam keterangan pers lewat video, Minggu (10/1/2021).
Presiden menyampaikan bahwa dirinya telah memperoleh kabar tersebut dari Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi sejak Sabtu (9/1/2021).
Jokowi telah menginstruksikan Menhub beserta jajaran terkait seperti Basarnas dan TNI maupun Polri untuk mepercepat proses evakuasi kepada korban.
"Kemarin sore dan tadi malam setelah mendapatkan laporan dari Menteri Perhubungan mengenai musibah jatuhnya pesawat Sriwijaya dengan kode penerbangan SJ 182 rute penerbangan dari Jakarta menuju ke Pontianak di area Kepulauan Seribu," kata Jokowi.
"Dan kemarin sore telah saya perintahkan kepada Menhub dan kepala Basarnas yang dibantu oleh TNI dan Polri untuk segera melakukan operasi pencarian dan pertolongan yang secepat-cepatnya kepada korban," kata Jokowi.
Baca juga: Cerita Calon Penumpang Batal Terbang dengan Sriwijaya Air SJ 182, Tunggu Hasil Swab dan Refund Tiket
Presiden mengatakan akan melakukan upaya terbaik untuk menemukan para korban.
Pihaknya juga telah menginstrusikan KNKT untuk segera melakukan kajian dan penyelidikan atas peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.
"Kita lakukan upaya yang terbaik untuk menemukan dan menyelamatkan korban dan kita doakan bersama, kita berdoa bersama-sama agar para korban bisa ditemukan," kata Jokowi.
"Dan saya juga telah menyampaikan kepada KNKT untuk melakukan kajian dan penyelidikan terhadap musibah ini," lanjutnya.
Jokowi mengatakan, dirinya terus memantau perkembangan pencarian penumpang dan badan pesawat rute Jakarta-Pontianak itu.
"Saya memantau perkembangan pencarian penumpang dan badan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak sesaat setelah kemarin meninggalkan Bandara Soekarno Hatta," kata Jokowi.
Jokowi menyebutkan, dirinya berdoa untuk seluruh penumpang dan awak pesawat, juga segenap keluarga.
"Doa dan simpati saya menyertai segenap keluarga dan kerabat para penumpang dan awak pesawat, semoga diberi-Nya kesabaran dan kekuatan," ujar dia.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin juga mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air (SJ-182) rute penerbangan Jakarta-Pontianak di Kepulauan Seribu.
Azis meminta aparat TNI dan Polri serta Basarnas dapat memaksimalkan proses pencarian korban dengan memaksimalkan sarana dan prasarana serta menerjunkan jumlah pasukan di titik titik kordinat yang telah diketahui.
Sehingga proses pencarian segera ditemukan dan tidak memakan waktu lama.
Baca juga: UPDATE Pencarian Korban Sriwijaya Air: Sempat Terkendala Cuaca hingga 7 Kantung Jenazah Tiba di RS
"Kondisi alam dan arus laut yang kencang tentunya menjadi kendala dalam proses pencarian di laut seperti ini, namun jangan sampai korban dan serpihan terbawa cukup jauh serta harus memakan waktu yang lama dan pada akhirnya dihentikan karena tanggat waktu yang telah ditentukan," kata Azis.
Azis juga meminta seluruh pihak tidak berspekulasi terhadap penyebab jatuhnya pesawat sebelum adanya keterangan resmi yang berikan oleh pihak terkait.
"Mari kita tunggu informasi resmi dari pihak Kementerian Perhubungan, Maskapai dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) penyebab jatuhnya SJ-182. Jangan sampai publik dan pihak keluarga korban mendapatkan informasi yang salah," ujarnya.
Kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu membuat keluarga penumpang semakin cemas.
Para keluarga pun akhirnya datang berbondong-bondong ke bandara. Hal ini membuat pihak Sriwijaya Air memberikan fasilitas hotel untuk para keluarga agar menghindari kerumunan.
Hal tersebut dilakukan karena memperhatikan kondisi kesehatan keluarga penumpang.
"Yang kami sampaikan kepada keluaga penumpang adalah kami memberikan fasilitas hotel kepada keluarga yang dari luar kota agar menjaga stamina karena kalau terus disini nanti dikhawatirkan ada covid atau segala macam," ujar District Manager Sriwijaya Air, Faisal Rahman.
Dia mengatakan, untuk lokasi hotel relatif dekat dengan Bandara Internasional Supadio Kubu Raya.
Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan hotel tersebut.
Faisal menambahkan, pihaknya juga telah membuat suatu grup komunikasi dengan pihak keluarga penumpang.
Tujuannya agar segala informasi mengenai kejadian ini bisa tersampaikan secara cepat.
"Kami juga membuat WA grup agar ada komunikasi update walaupun tidak ada di gedung ini tapi informasi itu bisa kita sampaikan dan bisa langsung diterima oleh keluarga," ujarnya.
Baca juga: Posisi Black Box Sriwijaya Air SJ-182 Ditemukan, Gelombang Tinggi Mempersulit Proses Evakuasi
Kotak Hitam
Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Udara (Asops KSAU) Marsekal Muda Henri Alfiandi mengaku optimistis black box pesawat Sriwijaya Air SJ-182 segera bisa ditemukan.
Henri juga meminta doa agar lokasi titik jatuhnya pesawat tersebut bisa ditemukan sehingga bisa segera dilakukan evakuasi.
"Saya optimis ini dapat segera cepat stakeholder ataupun satuan lain bisa segera menemukan khususnya di laut yang memiliki alat sonar. Kita doakan bersama black box sudah bisa ditemukan dengan cepat dan bisa segera menemukan titiknya. Hingga evakuasi korban dapat segera ditemukan," kata Henri.
Henri mengaku telah melihat anomali warna permukaan laut di Selatan Pulau Laki Kepulauan Seribu saat mencari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh.
Hasil temuan tersebut, kata Henri, juga telah dilaporkan kepada Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono.
Henri mengatakan anomali yang berupa perbedaan warna permukaan laut tersebut saat melakukan pencarian pesawat tersebut dari atas helikopter Caracal yang ditumpanginya.
Menurut Henri anomali tersebut terlihat sangat luas.
Ia menduga apa yang dihatnya tersebut merupakan bahan bakar atau avtur milik pesawat Sriwijaya Air SJ-182.
"Kita bisa melihat adanya anomali perubahan atau kontras warna permukaaan laut. Saya berasumsi, bahwa itu adalah tumpahan minyak. Sangat jelas sekali. Anomali perubahan kontras itu dan luas sekali jangkauannya karena (sudah) kurang lebih 18 jam," kata Henri.
Selain itu, kata Henri, ia juga melihat adanya sebaran serpihan yang diduga bagian dari pesawat tersebut.
"Bisa saja 'sampah' itu apakah sampah laut atau bagian dari itu (pesawat)," kata Henri.(Tribun Network/gta/mam/yud/wly)