Penyelam Pramuka Bantu Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ-182
Satuan Tugas Pramuka Peduli ikut membantu Basarnas mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
Penulis: Reza Deni
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satuan Tugas Pramuka Peduli ikut membantu Badan SAR Nasional (Basarnas) mengevakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air yang jatuh di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.
“Ada dua Scout Diver yang diminta Basarnas menjadi tim penyelam. Kami sedang siapkan posko di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2,” kata Fachrudi Fahim selaku Koordinator Lapangan Satgas Pramuka Peduli dalam keterangan yang diterima, Senin (11/1/2021).
Fachrudi mengatakan kedua pramuka penyelam itu bernama Abdul Wahab dan Oo Sudarna.
Baca juga: Singapura dan AS Tawarkan Bantuan ke KNKT Soal Investigasi Sriwijaya Air
Baca juga: Anisa Bahar Disebut Pansos karena Opininya Soal Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Ini yang Ditulisnya
"Mereka mendapat sertifikat internasional menyelam dan selama ini menjadi instruktur. Selain itu, ada 6 pramuka yang sudah di lokasi untuk membantu tim penyelam Basarnas," tambahnya.
Menurut Fachrudi, sejak Sabtu petang lalu, dia telah berkoordinasi dengan Pramuka Peduli yang ada di Kwartir Cabang Kepulauan Seribu untuk memantau evakuasi korban kecelakaan pesawat di pulaunya masing-masing.
"Saat ini, kami juga membangun posko di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sejumlah anggota Pramuka Peduli dari Kwarcab Jakarta Utara membantu mendirikan posko tersebut," tambahnya.
Posko tersebut, dikatakan olehnya, digunakan untuk mengkoordinasi relawan pramuka dari berbagai daerah atau kwartir cabang.
Sementara itu, Wakil Ketua Kwarnas Pramuka Bidang Pengabdian Masyarakat, GKR Mangkubumi menjelaskan pihaknya telah menerima kesediaan 111 anggota Pramuka Peduli dari berbagai daerah untuk membantu Basarnas.
"Mereka punya kualifikasi SAR dan selama ini membantu tim pencarian dan pertolongan jika ada bencana,” ujar GKR Mangkubumi.
"Mereka akan mendapat surat tugas dan disampaikan kepada Basarnas untuk membantu mengevakuasi korban," pungkasnya.
Seperti diketahui, Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJ-182 rute Jakarta-Pontianak dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/1/2021) sore sekitar pukul 14.40 WIB.
Pesawat yang bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta tersebut mengangkut 12 awak dan 50 penumpang yang terdiri dari 40 dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.