Tim DVI Polri Kerja Sama dengan Dukcapil Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182
Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan tim DVI akan berupaya secara optimal dan profesional untuk mengidentifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Penmas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan tim DVI akan berupaya secara optimal dan profesional untuk mengidentifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182.
Rusdi mengatakan kegiatan tim DVI turut melibatkan pemangku kepentingan lain, diantaranya Polri, TNI, Kemenkes, termasuk Kemendagri dalam hal ini dinas kependudukan dan catatan sipil (Disdukcapil).
"Itu kita gunakan semua ntuk memastikan kegiatan dvi dapat dipertanggungjawabkan," kata Rusdi dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jaktim, Senin (11/1/2021).
Baca juga: Detik-detik Sriwijaya Air SJ-182 Jatuh, Warga Dengar Dentuman Keras, Kaca Rumah Bergetar
Hari ini merupakan hari ketiga pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada, Sabtu (9/1/2021).
Rusdi mengatakan RS Polri Kramat Jati telah menerima 16 kantong jenazah korban dan 3 kantong puing pesawat.
Untuk data ante mortem, Rusdi menjelaskan itu bisa di dapat dari data2 umum dari korban, seperti umur, ciri fisik seperti berat badan, tinggi badan, warna kulit, warna dan jenis rambut dan sebagainya.
"Hal-hal ini bisa menjadi bagian bagaimana nanti tim dvi itu bekerja ada juga nanti rekam medis dari korban sebelum meninggal dunia," katanya.
Kerja sama dengan Dukcapil dilakukan untuk mengidentifikasi sidik jari dari dokumen yang dimiliki korban di dukcapil seperti e-ktp.
"Kalo ada sidik jari mungkin dair dokumen yang ada ijazah dll itu kan pasti ada sidik jari korban. Itu digunakan oleh tim untuk mencocokkan sidik jari ygada pada antemortem denham sidik jarih ditemukan contoh pada postmortem," katanya.
"Itu akan sangat membantu. Jadi dokumen apapun yang bisa menjelaskan korban sebelum meninggal dunia itu samgat bermanfaat bagi tim dvi," kata Rusdi.
Dia mengatakan pihaknya akan bekerja secara profesional untuk dapat segera mengidentifikasi para korban.
"Yang jelas kita bekerja secara profesional semakin cepat proses identifikasi tentu akan semakin baik," lanjutnya.