Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KNKT Butuh 2-5 Hari untuk Unduh Data FDR Black Box Sriwijaya Air SJ 182

KNKT telah menerima black box berupa Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Selasa (12/1/2021).

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
zoom-in KNKT Butuh 2-5 Hari untuk Unduh Data FDR Black Box Sriwijaya Air SJ 182
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, telah menerima black box berupa Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Selasa (12/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, telah menerima black box berupa Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Selasa (12/1/2021).

Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu 2-5 hari untuk mengunduh data FDR tersebut.

Apabila dapat FDR bisa terbaca, tim KNKT akan melaporkan isi dari data Flight Data Recorder tersebut.

"Kami membutuhkan waktu kira-kira dua sampai lima hari baru bisa mengunduh data, apakah data ini akan terbaca atau tidak," ujarnya di Terminal JICT 2, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

"Nanti kami akan sampaikan ke rekan-rekan media, bahwa data memang berhasil kita buka, dan isinya seperti apa, nanti akan kami sampaikan secara garis besarnya," jelasnya.

Ia juga berterima kasih atas kerja keras sejumlah pihak yang turut serta dalam pencarian korban dan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

"Sekali lagi terima kasih dari Basarnas, TNI, dan semua stakeholder yang berperan dalam operasi pencarian korban dan black box ini," pungkasnya.

Baca juga: Panglima TNI Prediksi Lokasi CVR Sriwijaya Air SJ-182 Tak Jauh dari Tempat FDR Ditemukan

soe11
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono, telah menerima black box berupa Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Selasa (12/1/2021).
Berita Rekomendasi

Cockpit Voice Recorder (CVR) Belum Ditemukan

Sebelumnya, Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, Flight Data Recorder (FDR) itu ditemukan pada Selasa (12/1/2021) pukul 16.40 WIB.

"Pukul 16.40 WIB, Kepala Staf Aangkatan Laut melaporkan kembali bahwa flight data recorder sudah ditemukan," ujarnya, Selasa.

Meski FDR sudah ditemukan, namun Cockpit Voice Recorder (CVR) masih dalam proses pencarian.

Namun, Marsekal Hadi yakin CVR tersebut akan segera ditemukan.

Baca juga: 3 Instruksi Presiden Jokowi soal Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Black Box hingga Hak Para Korban

"Dilaporkan pula underwater acoustic beacon ditemukan sebanyak dua."

"Artinya, satu lagi Cockpit Voice Recorder masih perlu dicari dengan tanpa adanya bantuan yaitu beacon tersebut," katanya.

"Namun kami meyakini semua bahwa beacon yang ada di cockpit voice juga ditemukan di sekitar itu, maka dengan keyakinan yang tinggi, cockpit voice akan segera ditemukan," jelas Hadi.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya dari penyelam TNI AL, kepolisian, Basarnas, sehingga flight data recorder sudah ditemukan," ujarnya.

"Operasi belum selesai, karena akan kita lakukan evakuasi korban. Body pesawat kita upayakan diangkat," pungkasnya.

Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 telah ditemukan. (Tangkap layar YouTube Kompas TV)

Jokowi Perintahkan Percepat Proses Pencarian Korban

Sebelumnya, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi menyampaikan instruksi Presiden Jokowi terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Ia mengatakan, Jokowi sudah lima kali lebih menghubungi Budi Karya Sumadi soal proses penyelesaian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air tersebut.

"Bapak Presiden begitu concern (perhatian) dengan proses penyelesaian dari musibah ini," ujarnya, dikutip dari siaran langsung YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/1/2021).

"Tercatat lebih dari lima kali Presiden menelepon saya. Saya sehari dua kali memberikan laporan kepada bapak Presiden," lanjutnya.

Baca juga: Tinggalkan Anak Istri untuk Misi Kemanusiaan, Cerita Penyelam Relawan Pencari Sriwijaya Air SJ 182

Budi Karya Sumadi juga telah melaporkan perkembangan proses pencarian bersama sejumlah pihak.

"Tadi kami melaporkan progress (kemajuan) dari apa yang kami lakukan dengan stakeholder," katanya.

Jokowi meminta Menhub untuk mempercepat proses pencarian korban.

Selain proses pencarian, ia juga meminta adanya pendampingan pada keluarga korban.

"Bapak Presiden meminta saya untuk mengkoordinasikan layanan pada keluarga korban dengan sebaik-baiknya."

"Juga memberikan pendampingan diperolehnya hak-hak daripada keluarga korban," ujarnya.

"Sehingga segala sesuatu yang merupakan bagian dari hak diselesaikan dengan cepat," kata Menhub.

"Kami sudah memanggil Sriwijaya Air dan Jasa Raharja, kami bersama-sama menuju ke RS Kramat Jati," tambahnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (BKIP Kemenhub)

Jokowi juga memberi instruksi agar kejadian jatuhnya pesawat tak terulang kembali.

"Presiden menugaskan kepada kami untuk melakukan improvement (perbaikan)."

"Proses pencarian ini menjadi pembelajaran mahal tetapi baik, dan diinstruksikan jangan sampai terulang lagi," imbuhnya.

Baca juga: Berusia 26 Tahun, Ini Riwayat Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang Jatuh di Perairan Kepulauan Seribu

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 diduga jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat dengan rute Jakarta-Pontianak tersebut hilang kontak setelah 4 menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mengangkut 62 orang, terdiri dari 12 kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas