Wakil Ketua Umum MUI Minta Kearifan Presiden di Pengangkatan Kapolri Baru Pengganti Idham Azis
Kapolri saat ini, Jenderal Pol Idham Azis, akan segera memasuki masa pensiun pada Januari 2021.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengharapkan kearifan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menentukan dan menunjuk calon Kapolri selanjutnya.
Kapolri saat ini, Jenderal Pol Idham Azis, akan segera memasuki masa pensiun pada Januari 2021.
"Saya berharap dalam penunjukan dan penetapan seorang kapolri di tengah-tengah situasi seperti ini tentu saja presiden sangat diharapkan dan dituntut kearifannya untuk bisa memilih sosok seorang kapolri yang bisa diterima oleh masyarakat secara luas," ujar Anwar, dalam keterangannya, Selasa (12/1/2021).
Menurutnya, hal ini penting agar kita sebagai bangsa bisa berkonsentrasi penuh di dalam mengatasi masalah Covid-19 dan krisis ekonomi yang sangat memerlukan persatuan dan kesatuan dari seluruh warga bangsa.
Baca juga: Komjen Listyo Sigit Disebut Jadi Calon Tunggal Kapolri yang Disodorkan Jokowi ke DPR, Ini Sosoknya
Anwar memahami bahwa hak untuk mencalonkan dan menunjuk Kapolri selanjutnya ada di tangan presiden dan menghormatinya.
Meskipun demikian, kata dia, presiden hendaknya dalam mencalonkan dan menunjuk seseorang menjadi kapolri pertimbangannya tentu tidak cukup hanya didasarkan kepada kedekatan, loyalitas dan profesionalitas saja.
Baca juga: PKS Berpesan ke Jokowi Soal Calon Kapolri: Jangan Takut dengan Titipan, Buang Semua
"Tapi harus lebih luas dari itu yaitu mana yang lebih besar maslahat dan manfaatnya bagi bangsa dan negara," jelas Anwar.
Belum lagi, lanjut Anwar, hubungan antara pemerintah dan umat Islam agak terganggu belakangan ini. Hal itu dikarenakan ada sebagian umat Islam yang melihat bahwa di negeri ini sekarang telah terjadi kriminalisasi terhadap ulama.
Walaupun pemerintah membantah adanya kriminalisasi terhadap ulama, Anwar mengimbau sikap dan pandangan ini tak boleh dianggap enteng.
"Karena dia bisa menjadi seperti api di dalam sekam."
"Apalagi kalau seandainya sebagian besar umat Islam merasa terus menerus disakiti dan dikecewakan, ditambah lagi dengan persoalan krisis kesehatan Covid-19 yang tidak jelas kapan berakhirnya dan juga krisis ekonomi yang cukup berat yang sedang dihadapi oleh bangsa dan negara ini maka tentu tidak mustahil berbagai kemungkinan yang tidak kita inginkan akan bisa terjadi," kata Anwar Abbas.
"Karena itu sebagai anak bangsa saya khawatir penunjukan kapolri baru bila salah pilih akan melahirkan reaksi yang tidak baik bagi perkembangan kehidupan bangsa kedepannya," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.