Jenazah Kopilot Sriwijaya Air Fadli Satrianto Berhasil Diidentifikasi
Sidik jari dari E-KTP yang menjadi data base tim DVI mengidentifikasi korban dengan ditemukannya 12 titik persamaan.
Editor: Choirul Arifin
Almarhum Fadli Satrianto terdaftar pada nomor manifest 31 dan merupakan co-pilot
dari pesawat Sriwijaya Air.
“Kami juga sudah melakukan perbandingan sidik jari, ini yang kami dapat. Perbandingan sidik jarinya dari E-KTP telunjuk kanan, yang berhasil kita identifikasi dari potongan bagian tubuh yang kami dapatkan. Identik 12 titik persamaan. Ada di label kantung mayat 0020,” kata Hudi.
Jenazah ketiga yang berhasil diidentifikasi berasal dari kantong mayat dengan label
nomor 0040, atas nama Hasanah, perempuan kelahiran Lamongan, 28 Desember 1970.
Almarhumah beralamat di jalan Gang Lentoro Jalur III, RT 05/05, Kecamatan Pontianak
Barat, Kalimantan Barat dan terdaftar sebagai penumpang dengan nomor manifest 28.
“Ini juga sudah kami perbandingan sidik jarinya, jempol kanan antara yang ada di e-
KTP dengan bagian tubuh dari kantong mayat tersebut."
"Alhamdulillah kita temukan 12 titik kesamaan, sehingga bisa dinyatakan itu adalah identik,” kata Hudi.
72 Kantong Jenazah
Total Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 72 kantong jenazah
korban Sriwijaya Air SJ182 di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan, 72 kantong itu diterima hingga pukul 17.00 WIB kemarin.
"Kantong jenazah yang sekarang sudah diterima itu sebanyak 72 kantong jenazah,"
kata Rusdi Hartono.
Rusdi menambahkan, Tim DVI juga telah menerima menerima 11 kantong properti dari
hasil proses evakuasi.
"Tentunya baik kantong jenazah dan properti dilakukan tindakan-tindakan disesuaikan dengan kegiatan-kegiatan identifikasi, verifikasi dan validasi daripada data yang dilaksanakan dengan keakuratan, ketelitian," jelasnya.
Rusdi menambahkan, RS Polri juga telah menerima sampel DNA dari keluarga korban. Ia pun menyebut, sebanyak 111 sampel DNA telah diterima tim DVI dari keluarga korban.
"Sampai sekarang, Tim DVI telah menerima sampel DNA sebanyak 111 sampel," jelasnya.
Rusdi menyebut, sampel DNA ini dibutuhkan untuk keperluan proses identifikasi korban Sriwijaya Air SJ-182.(Tribun Network/ras/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.