Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Terkini Sriwijaya Air: Black Box Ditemukan, Pesawat Tak Meledak dan 3 Jenazah Teridentifikasi

Berikut update terkini pencarian Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh. Black box ditemukan, pesawat tak meledak dan 3 jenazah teridentifikasi.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in UPDATE Terkini Sriwijaya Air: Black Box Ditemukan, Pesawat Tak Meledak dan 3 Jenazah Teridentifikasi
Tribunnews/Irwan Rismawan
Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditunjukkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh tim penyelam TNI di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. 

TRIBUNNEWS.COM - Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) lalu masih terus berlangsung.

Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak itu diduga jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.

Diketahui, pesawat tersebut membawa 62 penumpang dan 12 di antaranya kru pesawat.

Hingga hari keempat pencarian Sriwijaya Air SJ 182 pada Selasa (12/1/2021) malam, kotak hitam atau black box telah ditemukan.

Tim DVI Polri juga berhasil mengidentifikasi 3 jenazah lain, hingga kini terdapat 4 jenazah penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi.

Berikut rangkuman perkembangan pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hingga Selasa (12/1/2021) malam:

Black box ditemukan, CVR masih dicari

BERITA REKOMENDASI

Tim SAR gabungan berhasil menemukan kotak hitam atau black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Selasa (12/1/2021).

Kotak hitam yang ditemukan tersebut adalah Flight Data Recorder (FDR).

Sementara, Cockpit Voice Recorder (CVR) masih terus dicari.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, FDR sudah diangkat dari kedalaman laut dan sedang dalam perjalanan.

Baca juga: Saat Ditemukan Black Box Sriwijaya Air Tertimbun Puing Pesawat, CVR Masih Dicari

Setelah itu, FDR akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).


"Penemuan kotak hitam FDR ini, tentunya karena kerja sama yang sangat baik dari pihak terkait."

"Seperti TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Perhubungan, KNKT dan juga stakeholder lainnya," kata Budi di JICT Tanjung Priok, Selasa (12/1/2021), dikutip dari tayangan Kompas TV.

Lebih lanjut, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto juga mengatakan, FDR ditemukan pada pukul 15.40 WIB beserta underwater pinger.

Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditunjukkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh tim penyelam TNI di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. Tribunnews/Irwan Rismawan
Flight Data Recorder (FDR) pesawat Sriwijaya Air PK-CLC dengan nomor penerbangan SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu ditunjukkan di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (12/1/2021). FDR Sriwijaya Air SJ 182 yang ditemukan oleh tim penyelam TNI di perairan Kepulauan Seribu selanjutnya akan dibawa KNKT untuk dilakukan pemeriksaan. (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Hingga kini, pihaknya masih mengupayakan agar bagian kotak hitam Cockpit Voice Recorder (CVR) yang masih hilang bisa segera ditemukan.

"Pencarian CVR harus ditemukan tanpa dibantu dengan underwater pinger."

"Karena bagian pinger di FDR dan CVR ditemukan terlepas dari dua bagian ini," katanya.

Baca juga: Fakta-fakta Black Box Pesawat dan Cara Kerjanya: Dapat Rekam Data Penerbangan

Marsekal Hadi juga mengungkapkan, operasi belum selesai dan akan terus dilanjutkan untuk melakukan evakuasi korban.

Juga, menemukan potongan badan pesawat yang harus diangkat untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

Kotak hitam berupa FDR ditemukan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu.

Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan mengatakan, FDR ditemukan di timbunan puing pesawat.

Pesawat tidak meledak di udara

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memprediksi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tidak meledak di udara.

Hingga kini, KNKT terus mengumpulkan data terkait kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tersebut.

Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, pihaknya sudah mengumpulkan data pemantauan radar Automatic Dependent Surveillance-Boradcast (ADS-B) dari Perum LPPNPI (Airnav Indonesia).

Baca juga: KNKT Memprediksi Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Tidak Mengalami Ledakan Sebelum Membentur Air

"Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah barat laut."

"Dan pada pukul 14.40 WIB, pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki," kata Soerjanto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/1/2021).

Soerjanto mengatakan, tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

Terekamnya data sampai dengan 250 kaki mengindikasikan sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data.

Bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Dari data ini kami menduga, mesin dalam kondisi hidup sebelum pesawat membentur air," katanya.

Data lapangan lain yang didapat KNKT dan KRI Rigel adalah sebaran wreckage memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

"Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," ujar Soerjanto.

Baca juga: Kata Mantan Investigator KNKT soal Seringnya Terjadi Kecelakaan Pesawat di Awal Tahun

Temuan bagian pesawat yang telah dikumpulkan oleh Basarnas, salah satunya adalah bagian mesin, yaitu turbine disc dengan fan blade yang mengalami kerusakan.

"Kerusakan pada fan blade menunjukan bahwa kondisi mesin masih bekerja saat mengalami benturan."

"Hal ini sejalan dengan dugaan sistem pesawat masih berfungsi sampai dengan pesawat pada ketinggian 250 kaki," tambah Soerjanto.

3 jenazah berhasil diidentifikasi

Tiga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 berhasil diidentifikasi pada Selasa (12/1/2021).

Artinya, pihak kepolisian telah berhasil mengidentifikasi empat korban.

Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).

"Pada hari ini juga, tim melaksanakan rekonsiliasi dan pada hari ini dapat mengidentifikasi tiga orang," kata Rusdi Hartono, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Baca juga: Jenazah Kopilot Sriwijaya Air Fadli Satrianto Berhasil Diidentifikasi

Rusdi merinci, ketiga orang tersebut atas nama Fadli Satrianto, Khasanah, dan Ashabul Yamin.

"Pertama korban atas nama Fadli Satrianto, kedua atas nama Khasanah, ketiga atas nama Ashabul Yamin," ujar Rusdi.

Ia juga menjelaskan, hasil identifikasi ini merupakan kerja tim DVI yang melakukan pencocokan data antemortem dan postmortem.

"Ini hasil rekonsiliasi dari tim terdapat tiga korban yang teridentifikasi," jelasnya.

Sebelumnya, pada Senin (11/1/2021) lalu, Tim DVI berhasil mengidentifikasi satu korban yakni atas nama Okky Bisma (29).

(Tribunnews.com/Maliana/Fransiskus Adhiyuda, Tribunjakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas