Pemerintah Diminta Jelaskan Perbedaan Vaksin Sinovac dan Pfizer kepada Masyarakat
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet meminta agar pemerintah menjelaskan perbedaan antara Vaksin Sinovac dengan Vaksin Pfizer.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
![Pemerintah Diminta Jelaskan Perbedaan Vaksin Sinovac dan Pfizer kepada Masyarakat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pfizer1.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet meminta agar pemerintah menjelaskan perbedaan antara Vaksin Sinovac dengan Vaksin Pfizer.
Hal itu dikarenakan muncul anggapan bahwa vaksin Pfizer dipandang sebagai vaksin yang paling ideal, dimana vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan BioNTech memiliki hasil efikasi yang paling tinggi yaitu 95 persen.
"Meminta pemerintah menjelaskan perbedaan antara vaksin Sinovac dengan vaksin Pfizer, agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami efikasi dari masing-masing vaksin tersebut," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Kamis (14/1/2021).
"Apalagi mengingat tingkat efikasi dari kedua vaksin tersebut dinilai lebih dari ambang batas efikasi minimal yang ditetapkan WHO yaitu 50 persen. Hal ini untuk menambah keyakinan masyarakat terhadap upaya pemerintah untuk menanggulangi penyebaran Covid-19," imbuhnya.
Baca juga: Minta Masyarakat Tak Menolak Divaksin Covid-19, Dewi Perssik: Jangan Mikir Negatif Aja
Bamsoet juga mendorong agar nantinya ada komunikasi lebih lanjut dengan pihak Covax/Gavi.
Sehingga jumlah dosis vaksin Pfizer yang diterima Indonesia dapat ditambah dan mencukupi sesuai kebutuhan program vaksinasi di Indonesia.
Di sisi lain, politikus Golkar itu juga merasa penting agar pemerintah menjelaskan kepada masyarakat mengenai keamanan vaksin Sinovac saat ini.
Terutama karena munculnya pemberitaan yang viral terhadap isu penolakan vaksin covid-19 Sinovac karena belum memiliki hasil uji klinis tahap III.
"Dengan demikian masyarakat memahami bahwa vaksin Sinovac maupun Pfizer nanti sama-sama bertujuan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan kesehatan bersama," kata dia.
"Kemudian pemerintah juga harus segera mengeluarkan hasil uji klinis III secara terbuka kepada masyarakat sebelum melakukan suntik massal vaksin covid-19, sehingga dapat memberikan rasa aman dan tidak khawatir dalam menerima vaksin," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.