Kepala Basarnas: Operasi SAR di Mamuju Sementera Dihentikan Karena Hujan
Kepala Basarnas mengatakan saat ini operasi SAR korban gempa di Mamuju Sulawesi Barat dihentikan sementara karena hujan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito mengatakan saat ini operasi SAR korban gempa di Mamuju Sulawesi Barat dihentikan sementara karena hujan.
Untuk itu, kata dia, sementara ini Tim SAR melakukan konsolidasi.
Namun demikian, kata Bagus, operasi akan segera dilanjutkan jika cuaca telah membaik.
Baca juga: Korban Gempa di Sulbar Diterbangkan ke Makassar
"Saat ini perkembangan bencana di Mamuju cuaca di mamuju saat ini hujan operasi pencarian SAR di Mamuju sementara dihentikan untuk melaksankan konsolidasi. Dan tentunya begitu cuaca membaik akan dilanjutkan," kata Bagus di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara sekira pukul 20.30 WIB.
Bagus menambahkan saat ini Tim SAR dari beberapa daerah telah mencapai lokasi.
Baca juga: Data Terbaru Korban Gempa Sulbar: 42 Orang Meninggal Dunia, 34 di Mamuju dan 8 di Majene
"Sebagai informasi dari Makassar sudah masuk dari Jakarta dari Basarnas dengan alat-alat sudah sampai di makassar dan mamuju menyusul dari Palu dan Gorontalo dan Balikpapan," kata Bagus.
42 orang meninggal dunia
Korban meninggal dunia akibat gempa 6,2 magnitudo yang menggunacang Mamuju, Sulawesi Barat kembali bertambah.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 15 Januari 2021 pada pukul 20.00 WIB, korban meninggal dunia tercatat sebanyak 42 orang.
"Dengan rincian 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, Jumat, (15/1/2021).
Selain itu berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut yakni Rumah Sakit Mitra Manakarra dengan kategoru rusak berat, RSUD Kabupaten Mamuju rusak berat serta Pelabuhan Mamuju dan Jembatan Kuning di Takandeang, Tapalang Mamuju mengalami kerusakan.
Baca juga: Gempa di Majene, Pengungsi Kekurangan Logistik, Mereka Butuh Makanan hingga Air Bersih
"Sedangkan pada Kabupaten Majene 300 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan hingga rilis ini disiarkan," katanya.
Raditya mengatakan terdapat tiga rumah sakit yang saat ini aktif memberikan pelayanan kedaruratan di Mamuju, antara lain RS Bhayangkara, RS Regional Provinsi Sulawesi Barat dan RSUD Kabupaten Mamuju.
"Sebagian wilayah di Kabupaten Mamuju sudah dapat dialiri listrik dan sebagian lainnya masih mengalami gangguan. Kabupaten Majene masih dilakukan proses perbaikan arus listrik sehingga seluruh wilayah masih dalam keadaan padam," tuturnya.