Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Bayi Fao Nuntius Zai, Ini Identitas Penumpang Sriwijaya Air yang Berhasil Teridentifikasi

Apabila dikalkulasi, dari 62 penumpang sudah 29 penumpang teridentifikasi. Sisanya 33 korban masih dalam proses identifikasi oleh Tim DVI.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Selain Bayi Fao Nuntius Zai, Ini Identitas Penumpang Sriwijaya Air yang Berhasil Teridentifikasi
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
etugas gabungan membawa bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil identifikasi lima korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Satu di antara yang teridentifikasi adalah bayi bernama Fao Nuntius Zai, anak dari Arneta Fauzia, penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Demikian disamaikan oleh Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan pada Minggu (17/1/2021)

"Tim DVI hari ini kembali berhasil identifikasi lima korban penumpang Pesawat Sriwijaya Air," ungkap Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (17/1/2021).

Baca juga: Daftar 24 Korban Sriwijaya Air SJ182 yang Teridentifikasi: Mulai dari Pramugari hingga Suami-Istri

Baca juga: Bayi 11 Bulan Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Gagal Beri Kado Ayah yang Sudah Lama Tak bertemu

Baca juga: Pertaruhkan Nyawa, Seorang Perawat Meninggal Setelah Lindungi Bayi dari Reruntuhan Gedung RS

Selain Fao Nuntius Zai, empat penumpang lain juga berhasil teridentifikasi.

Petugas DVI Mabes Polri melakukan identifikasi sejumlah kantong jenazah berisikan korban, barang-barang milik korban, dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Sabtu (16/1/2021). Memasuki hari kedelapan, pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu masih terus dilakukan hingga Senin (18/1/2021). Tribunnews/Herudin
Petugas DVI Mabes Polri melakukan identifikasi sejumlah kantong jenazah berisikan korban, barang-barang milik korban, dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di Dermaga JICT 2, Jakarta Utara, Sabtu (16/1/2021). Memasuki hari kedelapan, pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu masih terus dilakukan hingga Senin (18/1/2021). Tribunnews/Herudin (Tribunnews/Herudin)

Mereka yang berhasil teridentifikasi ialah pramugari Yuni Dwi Saputri (34), Iuskandar (52), Oke Dhurrotul Jannah (24) pramugari, dan satu lagi tidak disebutkan namanya.

Berita Rekomendasi

"Berdasarkan permintaan keluarga korban. Satu korban yang berhasil teridentifikasi tidak diizinkan disebutkan namanya," terang Rusdi.

Sehingga total apabila dikalkulasi, dari 62 penumpang sudah 29 penumpang teridentifikasi.

Sisanya 33 korban masih dalam proses identifikasi oleh Tim DVI.

Diketahui sebelumnya, penumpang SJ-182 Arneta Fauzia sempat viral di media sosial.

Arneta viral lantaran seharusnya tidak naik Sriwijaya Air SJ 182 bernomor register PK-CLC .

Hal ini diungkapkan oleh adik Arneta, Adi Wahyudi.

Baca juga: Bayi Pembawa Kado Ultah Ayahnya Sudah Ditemukan, Balita Pakai Jaket Minnie Mouse Masih Dicari

Baca juga: Hari Ini Basarnas Umumkan Status Masa Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182

Seharusnya, Arneta menggunakan pesawat NAM Air dan take off pada pukul 07.00 WIB.

Namun penerbangannya delayed menjadi pukul 14.00 WIB dan dialihkan ke Pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Ia berangkat dengan ketiga anaknya, yakni Zurisya Zuar Zai (8), Umbu Kristin Zai (2) dan Faou Nontius Zai yang masih berusia 11 bulan.

Ia juga viral lantaran sempat merekam detik-detik sebelum terbang meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta.

188 Kantong Jenazah

Petugas merapikan kantong jenazah berisi objek temuan dari hasil pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari KRI Kurau-856 di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021). Operasi pencarian yang memasuki hari ke-9 berhasil menemukan serpihan potongan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan total 12 kantong. Tribunnews/Jeprima
Petugas merapikan kantong jenazah berisi objek temuan dari hasil pencarian jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dari KRI Kurau-856 di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021). Operasi pencarian yang memasuki hari ke-9 berhasil menemukan serpihan potongan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dengan total 12 kantong. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)

Tim Disaster Victim Identification (DVI) telah mengidentifikasi sebanyak 162 bagian tubuh jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air dari 188 kantong jenazah yang mereka terima.

Masih tersisa 26 kantong lagi yang saat ini terus dilakukan identifikasi oleh tim Tim Disaster Victim Identification.

Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Hery Wijatmoko mengatakan pihaknya telah menerima 62 laporan data orang hilang atas peristiwa kecelakaan tersebut.

"Kemudian, sampai Minggu (17/1/2021) pagi ini juga kami telah menerima total 188 kantong body part jenazah," ujar Hery Minggu (17/1/2021) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca juga: Bayi Pembawa Kado Ultah Ayahnya Sudah Ditemukan, Balita Pakai Jaket Minnie Mouse Masih Dicari

Baca juga: Proses Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ 182 Terkendala Matinya Sinyal dan Faktor Cuaca

Selain itu pihak Tim DVI juga telah menerima 143 sampel ante mortem dari keluarga korban.

"Ada beberapa sampel ante mortem yang sedang kami kejar dan kami collect untuk pemeriksaan lebih lanjut salah satunya sampel yang dari Jawa Tengah," terang Hery.

Sebab kata Hery, dalam pemeriksaan ante mortem diperlukan dua sampel yakni sampel DNA dari pihak wanita dan sampel DNA dari pihak laki-laki.

"Jadi saat ini laboratorium DNA Pusdokkes polri telah terima 351 sampel terdiri atas 208 sampel post mortem dan 143 sampel ante mortem," tuturnya.

Sementara korban yang sudah teridentifikasi sampai saat ini yakni 24 korban.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke bagian pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta - Pontianak yang jatuh di perairan Pulau Seribu di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (10/1/2021). Temuan bagian pesawat selanjutnya akan diperiksa oleh KNKT sedangkan potongan tubuh korban diserahkan kepada DVI Polri untuk identifikasi lebih lanjut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Diberitakan sebelumnya pesawat Sriwijaya Air hilang kontak Sabtu (9/1/2021) siang.

Diduga pesawat tujuan Jakarta-Pontianak jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Penyebab jatuhnya pesawat juga masih dicari oleh pihak terkait.

Sementara itu Badan SAR Nasional (Basarnas) melakukan perpanjangan proses pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga Senin (18/1/2021).

Kendati demikian belum diketahui apakah pencarian korban dan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 akan dilakukan perpanjangan atau tidak.

Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas Bambang Suryo Aji mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi untuk memutuskan tentang kelanjutan operasi SAR Sriwijaya Air.

"Kita melihat hasil nanti karena kan perpanjangan pertama itu kan sampai dengan hari Senin. Nanti akan kita evaluasi apakah mau diperpanjang atau tidak menunggu hasil evaluasi besok," kata Bambang Suryo Aji, Minggu (17/1/2021).

Bambang menilai, tim SAR belum menemukan perekam pembicaraan pilot di kokpit (cockpit voice recorder/CVR).

Baca juga: Bayi Pembawa Kado Ultah Ayahnya Sudah Ditemukan, Balita Pakai Jaket Minnie Mouse Masih Dicari

Baca juga: Hari Ini Basarnas Umumkan Status Masa Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182

Selain itu, body part korban SJ182 terus ditemukan petugas di lapangan setiap harinya.

Masih ditemukan body part korban SJ182, dapat membantu proses indentifikasi yang dilakukan tim DVI Mabes Polri di RS Polri Kramat Jati, Jakarta.

"Nanti kita lihat perkembangannya apakah di sana berkurang. Kalau di lapangan masih keliatan banyak korban yang masih kita evakuasi, kita akan terus melaksanakan evakuasi," katanya.

Bambang menambahkan, proses pencarian juga mempertimbangkan kondisi cuaca.

Alasannya, di titik pencarian selain angin dan arus bawah laut cukup kencang, terkadang menghambat proses pencarian korban dan puing pesawat.

"Yang menjadi persoalan sekarang adalah memang cuaca, karena di tempat lokasi itu selain angin dan arus bawah itu yang cukup kencang," ujarnya.

Menurut dia, keadaan cuaca itu mempengaruhi pelaksanaan pencarian khususnya pencarian CVR dan korban Sriwijaya Air.

Baca juga: Hari Ini Basarnas Umumkan Status Masa Operasi SAR Gabungan Sriwijaya Air SJ 182

Maksimalkan pencarian CVR dan ROV

Penampakkan black box berisi CVR pesawat Lion Air JT 610 di KRI Spica, Senin (14/1/2019).
Penampakkan black box berisi CVR pesawat Lion Air JT 610 di KRI Spica, Senin (14/1/2019). (KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D)

Hingga saat ini, Basarnas terus melakukan pencarian perekam pembicaraan pilot di kokpit (cockpit voice recorder/CVR) di titik lokasi Pesawat Sriwijaya SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu.

Bahkan Tim SAR Gabungan terus bekerja melakukan pencarian yang dilakukan tim penyelam hingga memaksimalkan menggunakan remotely operated vehicle (ROV).

"Kemarin ada informasi CVR udah ditemukan tapi itu kalau saya lihat dan saya konfirmasi dengan pihak KNKT merupakan casing-nya dari CVR tersebut, terlepas dari bagian utamanya," kata Bambang.

Meskipun casing dari CVR terlepas dari bagian utamanya, namun informasi dari KNKT bahan bagian terpenting dari CVR kuat, sehingga tidak mudah pecah, meski sudah terpisah dari casing.

Proses pencarian dengan ROV terus dimaksimalkan hingga saat ini.

Baca juga:
Bayi 11 Bulan Korban Sriwijaya Air Teridentifikasi, Gagal Beri Kado Ayah yang Sudah Lama Tak bertemu

Pasalnya, sinyal dari CVR sudah tidak memancar lagi sehingga cara efektif untuk menemukan menggunakan ROV.

"Yang efektif adalah dengan menggunakan ROV, kerja RO. itu maksimal bisa dilaksanakan yang terbaik adalah pada saat malam hari ketika tim penyelam sudah berkurang," katanya.

Pihaknya tidak dapat menjelaskan secara detail mengenai CVR karena wewenang dari KNKT.

Meskipun begitu, dia dan tim Basarnas terus berupaya melakukan pencarian CVR dan para korban Sriwijaya SJ-182.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bayi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang Viral di Media Sosial, Berhasil Teridentifikasi, 
Penulis: Desy Selviany

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas