Bamsoet Apresiasi Depinas SOKSI Dirikan Posko Bantuan Korban Banjir Kalimantan Selatan
Bamsoet mengapresisasi berbagai upaya cepat tanggap yang dilakukan masyarakat dalam membantu korban bencana alam di sejumlah daerah.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet mengapresisasi berbagai upaya cepat tanggap yang dilakukan masyarakat dalam membantu korban bencana alam di sejumlah daerah.
Menurutnya, semangat gotong royong dan saling membantu merupakan pengejewantahan dari pelaksanaan nilai-nilai Pancasila.
"Langkah Dewan Pimpinan Nasional Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depinas SOKSI) membantu korban banjir di Kalimantan Selatan dengan mendirikan posko bantuan sangatlah tepat. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan penderitaan saudara-saudara kita yang tertimpa musibah. Sekaligus menunjukan bahwa mereka tidak sendirian menghadapi musibah yang terjadi," ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Sabtu (23/1/2021).
Bamsoet menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Pleno Depinas SOKSI yang diikutinya secara virtual.
Adapun rapat dipimpin dan dihadiri secara fisik oleh Ketua Umum Depinas SOKSI Achmadi Noor Supit, Sekretaris Jenderal Misbakhun, Bendahara Umum Robert Kardinal dan para pengurus lengkap Depinas SOKSI serta para Ketua dan pengurus daerah SOKSI secara virtual.
Baca juga: Walhi Sebut Banjir di Kalimantan Selatan Bukan Cuma Disebabkan Tingginya Curah Hujan
Bamsoet lantas menuturkan bahwa posko bantuan SOKSI didirikan di gedung PAUD Azkia, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel. Bantuan berupa sembako sudah diberikan kepada para korban banjir.
"Hingga kemarin data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel mencatat banjir sudah menewaskan 21 orang. Sembilan orang berasal dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah, tujuh korban dari Kabupaten Tanah Laut, tiga dari Kabupaten Banjar, satu dari kabupaten Tapin dan satu lagi dari Kota Banjarbaru," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu turut mengingatkan seluruh elemen masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan masih terjadinya bencana alam.
Pasalnya berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan Indonesia diguncang 185 bencana, terhitung sejak Jumat 1 Januari hingga Kamis 21 Januari 2021.
Serangkaian bencana di awal 2021 itu menyebabkan 166 orang meninggal dunia, lebih dari 1.200 luka-luka, 1,3 juta orang mengungsi.
Terbanyak dari 185 bencana itu berupa banjir, yakni 127 kejadian, disusul 30 bencana tanah longsor.
"Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah memperingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap 'multirisiko' bencana yang berpotensi meningkat hingga Maret 2021," kata dia.
"BMKG menyatakan faktor cuaca dan iklim, termasuk puncak musim hujan, bakal memasuki puncaknya pada akhir Januari dan awal Februari 2021," pungkas Bamsoet.