Penyebab Banjir di Kalsel Versi Presiden Jokowi, Menteri, Anggota DPR dan Walhi
Banyak pihak bicara penyebab banjir di Kalsel, ternyata Polri sempat gelar penyelidikan, hasilnya murni faktor cuaca ekstream.
Penulis: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah pihak angkat bicara soal penyebab banjir di Kalimatan Selatan (Kalsel)
Orang nomor satu di Indonesia terjun langsung ke Kalsel untuk melihat kondisi di sana.
Menurutnya banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi hampir 10 hari berturut-turut.
Merespon itu, anggota DPR hingga Walhi langsung bersuara.
Berikut sejumlah penyebab banjir di Kalsel versi Presiden Jokowi, Menteri, Anggota DPR dan Walhi.
1. Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan (Kalsel) tergolong sangat besar dalam 50 tahun terakhir.
Hal itu diungkapkan Presiden saat meninjau jembatan Mataraman di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021).
"Hari ini saya meninjau banjir ke provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi hujan disebabkan curah hujan yang tinggi hampir 10 hari berturut-turut.
Hujan tersebut telah mengakibatkan Sungai Barito meluap dan merendam sejumlah kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan.
"Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik, sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air, sehingga memang menguap di 10 kabupaten dan kota," kata Jokowi.
Presiden mengatakan kunjungannya tersebut untuk memastikan penanganan dilakukan dengan baik.
Mulai dari perbaikan infrastruktur hingga penyaluran bantuan.