Polemik Siswi Non-Muslim di Padang Diwajibkan Pakai Jilbab, Andre Rosiade: Bisa Jadi Pelanggaran
Polemik terkait siswi non-muslim di SMKN 2 Padang yang dipaksa memakai jilbab mendapat sorotan dari berbagai kalangan
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik terkait siswi non-muslim di SMKN 2 Padang yang dipaksa memakai jilbab mendapat sorotan dari berbagai kalangan, satu diantaranya Anggota DPR RI asal Sumatera Barat (Sumbar) Andre Rosiade.
Andre menilai hal itu tidak boleh terjadi dan bisa menjadi pelanggaran apabila informasi itu terbukti benar.
"Saya kaget saat membaca di media sosial (medsos). Apalagi banyak juga netizen yang me-mention saya di Instagram dan twitter. Tentunya ini tidak boleh terjadi dan bisa saja menjadi pelanggaran yang tidak patut terjadi di sekolah, apalagi di Ranah Minang," kata Andre dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/1/2021).
Baca juga: Dayana Gadis Kazakhstan yang Viral Minta Dinikahi Fiki Naki Kini Terkenal, Kemarin Diundang ke KBRI
Baca juga: Teddy Pardiyana Ternyata Minta Warisan Beberapa Minggu Setelah Lina Wafat, Ini Kata Rizky Febian
Andre mengatakan, warga Sumatera Barat mayoritas memang beragama Islam.
Namun dia menegaskan warga Sumbar sangat toleran dan menghargai keyakinan agama lain.
"Kami melihat ini sudah viral dan menjadi polemik di Sumbar dan juga Indonesia umumnya. Saya sebagai anggota DPR RI asal Sumbar meminta Pemprov, khususnya Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Adib Alfikri segera menyelesaikan kasus ini, karena SMK di bawah kewenangan provinsi," ujar Ketua DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video adu argumen antara orangtua murid dengan Wakil Kepala SMKN 2 Padang, Sumatera Barat, viral di media sosial.
Baca juga: Ketua Komisi X: Kewajiban Memakai Jilbab Bagi Siswi Non-Muslim Berlebihan dan Mengancam Kebhinekaan
Video berdurasi 15 menit, 24 detik, yang dibagikan akun Facebook EH itu memperlihatkan adu argumen soal kewajiban siswi termasuk yang non-muslim untuk memakai jilbab di sekolah.
Dalam video itu, terdengar suara pria yang menjelaskan bahwa dirinya dan anaknya adalah non-muslim.
Pria yang merupakan orangtua murid itu mempertanyakan alasan sekolah negeri membuat aturan tersebut.
"Bagaimana rasanya kalau anak Bapak dipaksa ikut aturan yayasan. Kalau yayasan tidak apa, ini kan negeri," kata pria tersebut.
Sementara itu, pihak sekolah menyebutkan bahwa penggunakan jilbab bagi siswi merupakan aturan sekolah.